Harga Emas Hari Ini Cetak Rekor Termahal Lagi

1 day ago 10

Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik hampir 2% pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta) karena imbal hasil Treasury Amerika Serikat (AS) merosot menjelang pemungutan suara di parlemen untuk membuka kembali pemerintahan.

Hal in menjadi langkah yang dapat menghidupkan kembali rilis data ekonomi dan meningkatkan ekspektasi untuk penurunan suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) pada bulan Desember.

Dikutip dari CNBC, Kamis (13/11/2025), harga emas di pasar spot naik 1,8% ke USD 4.199,63 per ons, sentuh level tertinggi sejak 21 Oktober 2025. Sedanglan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 2,1% menjadi USD 4.202,20 per ons.

Imbal hasil acuan AS 10-tahun turun 1,3% ke level terendah sejak 5 November.

“Pemerintah sedang membuka diri di AS dan pasar mengantisipasi rilis data ekonomi, yang kemungkinan besar akan menunjukkan bahwa ekonomi Amerika telah melemah,” kata Kepala Strategi Komoditas TD Securities, Bart Melek.

Dia menambahkan bahwa para pedagang mungkin akan meningkatkan posisi beli dan menutup beberapa posisi jual.

Parlemen AS yang dikuasai Partai Republik akan melakukan pemungutan suara pada hari ini mengenai kesepakatan untuk mengakhiri penutupan pemerintah terpanjang dalam sejarah AS.

Penutupan (shutdown) pemerintahan selama 42 hari telah membebani perekonomian dan menghentikan data pemerintah, mendorong para pembuat kebijakan dan pasar untuk mengandalkan indikator swasta untuk mengukur keadaan perekonomian.

Harga Perak dan Logam Lain

Sementara itu, data pekerjaan mingguan hari Selasa dari ADP menunjukkan pengusaha swasta kehilangan rata-rata 11.250 pekerjaan seminggu dalam empat minggu yang berakhir pada 25 Oktober, menandakan berlanjutnya pelemahan di pasar tenaga kerja.

Para pedagang kini melihat kemungkinan sebesar 63% dari penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed di bulan Desember. Emas yang tidak menghasilkan imbal hasil cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah dan selama masa ketidakpastian ekonomi.

Di tempat lain, harga perak naik 4,4% menjadi $53,47 per ons, level tertinggi sejak 17 Oktober. 

“Saat ini ada banyak kekhawatiran, terutama pada perak, bahwa persediaan sangat rendah. Yang Anda lihat saat ini pada emas adalah limpahan dari perak pagi ini,” kata Ahli Strategi Pasar RJO Futures, Bob Haberkorn.

Sedangkan harga platinum naik 1,7% menjadi USD 1.611,95 dan paladium naik 2,3% menjadi USD 1.477,52. 

Nasib Harga Emas Jelang Rilis Data Ekonomi AS Pasca Berakhirnya Shutdown

Sebelumnya, harga emas dunia bergerak fluktuatif pada Rabu setelah berhasil mencatatkan kenaikan selama tiga hari berturut-turut. Para pelaku pasar kini menunggu rilis beragam data ekonomi Amerika Serikat seiring dengan dibukanya kembali pemerintahan setelah shutdown terpanjang dalam sejarah AS.

Dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (12/11/2025), harga spot emas di pasar hari ini tercatat pada kisaran USD 4.100 per ons, setelah sempat menguat lebih tinggi pada awal perdagangan. Data ketenagakerjaan swasta terbaru menunjukkan tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja AS, yang memperbesar kemungkinan pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve (The Fed).

Sementara itu, investor tetap berhati-hati seiring berakhirnya penutupan pemerintahan yang telah berlangsung lebih dari 40 hari. Senat AS sebelumnya telah menyetujui paket anggaran sementara yang didukung oleh delapan senator Demokrat moderat.

Kini, pembukaan kembali pemerintahan bergantung pada keputusan Dewan Perwakilan Rakyat (House of Representatives) yang dikendalikan Partai Republik. Lembaga ini dijadwalkan kembali bersidang pada Rabu untuk mempertimbangkan proposal tersebut.

Di sisi lain, nilai dolar AS menguat tipis setelah mengalami pelemahan selama lima hari berturut-turut.

Investor Ambi Untung dari Kenaikan Emas

Harga emas sempat terkoreksi dari rekor tertingginya di atas USD 4.380 per ons pada bulan lalu. Hal ini terjadi karena sebagian investor melakukan aksi ambil untung setelah kenaikan tajam yang dianggap terlalu cepat.

Dilansir dari Yahoo Finance, data Bloomberg menunjukkan bahwa ETF (Exchange-Traded Fund) berbasis emas mencatat aliran dana keluar (net outflows) selama tiga pekan berturut-turut. Aliran dana tersebut menunjukkan bahwa sebagian investor mulai mengalihkan dananya ke aset lain. 

Meski demikian, secara keseluruhan harga emas mengalami penguatan lebih dari 55% sepanjang tahun ini, dan menjadi kinerja tahunan terbaik sejak 1979. Penguatan tersebut didorong oleh berbagai faktor, termasuk pembelian besar-besaran oleh bank sentral di berbagai negara.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |