Ekosistem Transportasi KAI Makin Terintegrasi, Mobilitas Jakarta–Bandung Kian Mudah

Liputan6.com, Jakarta - KAI Group terus memperluas ekosistem transportasi terintegrasi untuk mendukung mobilitas masyarakat di lintas Jakarta–Bandung. Seluruh layanan yang beroperasi di jalur ini dirancang saling melengkapi sehingga pelanggan dapat memilih moda perjalanan sesuai kebutuhan, ritme aktivitas, maupun preferensi kenyamanan.

Dengan konsep konektivitas menyeluruh, KAI menghadirkan jaringan transportasi yang semakin fleksibel dan mudah diakses.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa integrasi layanan ini membuat perpindahan antarmoda semakin efisien.

“Pelanggan kini memiliki rentang pilihan perjalanan yang efisien, terjangkau, dan cepat melalui berbagai layanan KAI Group,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (26/11/2025).

Menurut Anne, seluruh moda di dalam ekosistem tersebut disusun untuk memperkuat mobilitas masyarakat, baik untuk kebutuhan harian maupun perjalanan rekreasional.

Salah satu jalur terintegrasi paling diminati adalah kombinasi Commuter Line, KA Lokal Walahar, dan KA Lokal Garut, dengan tarif mulai Rp16.000. Commuter Line relasi Manggarai–Cikarang bahkan mencatat 70,47 juta pelanggan sepanjang Januari–Oktober 2025, meningkat dibanding periode yang sama tahun 2024.

Setibanya di Stasiun Cikarang, pelanggan dapat melanjutkan perjalanan menggunakan KA Lokal Walahar menuju Purwakarta. Layanan ini mencatat 3,35 juta pelanggan sepanjang Januari–Oktober 2025, naik dibanding tahun sebelumnya.

Dari Purwakarta, perjalanan dapat diteruskan menuju Bandung melalui KA Lokal Garut yang juga menunjukkan peningkatan jumlah penumpang, mencapai 2,47 juta pelanggan.

Selain jalur terintegrasi tersebut, KA Parahyangan tetap menjadi pilihan utama masyarakat yang membutuhkan perjalanan langsung Jakarta–Bandung. Pada Januari–Oktober 2025, layanan ini telah melayani 728.949 pelanggan, tumbuh signifikan dibanding periode yang sama pada 2024.

Sementara itu, Kereta Cepat Whoosh turut memperkaya ekosistem KAI dengan menawarkan perjalanan tercepat antarkota. Layanan ini membukukan kenaikan penumpang sebesar 6,3 persen dan telah melayani lebih dari lima juta pelanggan pada periode Januari–Oktober 2025.

Anne menegaskan bahwa setiap layanan yang berada di bawah ekosistem KAI memiliki fungsi saling menguatkan. Tiap moda disiapkan dengan segmentasi, karakteristik, dan tujuan berbeda untuk menjawab kebutuhan perjalanan masyarakat yang semakin beragam. Mulai dari perjalanan harian berbiaya terjangkau, perjalanan langsung, hingga mobilitas super cepat melalui Whoosh.

“Ekosistem ini memudahkan pelanggan menemukan pilihan yang sesuai ritme aktivitas mereka, sekaligus mendorong konektivitas yang semakin lancar antara Jakarta dan Bandung,” tutup Anne.

Dengan jaringan layanan yang terus berkembang dan peningkatan jumlah penumpang di berbagai moda, KAI menegaskan komitmennya dalam menyediakan solusi transportasi modern, adaptif, dan terintegrasi. Upaya ini diharapkan mampu memperkuat konektivitas dua kota besar sekaligus mendukung produktivitas masyarakat di wilayah metropolitan dan sekitarnya.