Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan memastikan dana penyerapan beras petani lokal cukup. Secara kumulatif, anggaran yang sudah disiapkan mencapai Rp 39,6 triliun.
Dia menerangkan dana tersebut bersumber dari keuangan Bulog sebesar Rp 23 triliun. Selain itu, pemerintah juga sepakat memberikan tambahan Rp 16,6 triliun dari APBN.
"Nah tadi kami bahas panjang mengenai Bulog. Keuangannya sudah tidak ada masalah, uang Bulog ada Rp 23 triliun, sudah ready. Sekarang sudah disepakati Rp 16,6 triliun lagi dari Menteri Keuangan tadi," kata Menko Zulkifli di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Jumat (31/1/2025).
Dengan demikian, jumlah total dana yang terkumpul ada Rp 39,6 triliun. Menurut dia, dana ini cukup untuk menyerap beras hasil panen petani lokal sebanyak 3 juta ton untuk periode Februari, Maret, dan April 2025.
"Jadi sudah ada Rp 39 triliun, bisa untuk membeli beras 3 juta ton bulan Februari, Maret, April, waktu panen raya," ujarnya.
Dia menegaskan kembali, dana yang telah disiapkan ini membuat Bulog harus menyerap beras lokal sesuai harga yang ditetapkan. Diketahui, pemerintah sudah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 6.500 per kilogram gabah kering panen petani lokal.
"Jadi tidak ada alasan Bulog untuk tidak dapat membeli dengan harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah," tegas Menko Zulkifli Hasan.
Perintah Mentan Amran
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan Perum Bulog akan menyerap beras petani lokal sebanyak 3 juta ton hingga April 2025 mendatang. Pemerintah pun telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 16 triliun.
Amran mengungkapkan, hal tersebut telah disepakati dalam rapat bersama Bulog dan sejumlah pihak terkait di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta.
"Alhamdulillah hari ini ada kabar baik. Kita sudah sepakat menyerap beras sampai April 2025, itu 3 juta ton. Sebagaimana arahan Bapak Presiden sebelum bertolak ke India, dan kita tindak lanjuti hari ini sudah sepakat," ungkap Mentan Amran di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis, 30 Januari 2025.