BP BUMN Desak Kapolda Usut Pembalakan Liar Penyebab Banjir di Sumatera

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN), Dony Oskaria, mendesak Kepolisian Daerah (Polda) di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat untuk segera mengusut praktik pembalakan liar yang dituding menjadi penyebab utama banjir bandang dan tanah longsor di wilayah tersebut.

“Banjir bandang di Sumbar, Sumut, dan Aceh ini terjadi akibat pembalakan hutan. Tangan manusia yang membuat bencana ini. Kapolda di tiga daerah itu harus usut perusakan hutan liar di Sumbar,” kata Dony Oskaria dikutip dari Antara, Minggu (30/1/2025). 

Ia menegaskan, bencana hidrometeorologi yang menelan ratusan korban jiwa itu tidak sepenuhnya semata faktor alam. Menurutnya, 99 persen kegiatan illegal logging telah memicu kerusakan hutan dan memperparah aliran air.

Dugaan tersebut juga diperkuat beredarnya foto dan video di media sosial yang menunjukkan banjir membawa gelondongan kayu ke permukiman warga. Fenomena ini menjadi indikator kuat bahwa fungsi hutan telah rusak akibat aktivitas penebangan ilegal yang masif.

Dony menyebut penegakan hukum menjadi langkah penting agar bencana tidak kembali terjadi, terutama dengan cuaca ekstrem yang masih diprediksi berlangsung beberapa bulan ke depan.

Selain menekankan penegakan hukum, Dony juga meminta pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan memperkuat mitigasi bencana. Menurutnya, sinergi berbagai pihak diperlukan untuk menekan risiko bencana susulan, mengingat curah hujan tinggi masih berpotensi menyebabkan banjir dan longsor tambahan.

Ia turut mengimbau masyarakat tetap waspada dan mematuhi arahan otoritas resmi demi keselamatan bersama.

“Saya berharap Kapolda Sumut, Sumbar, dan Aceh segera menindaklanjuti permintaan tersebut. Kerja cepat dan terarah dinilai menentukan keberhasilan pemulihan Sumatera Barat,” ujarnya.

Dony menekankan seluruh pihak harus bergerak dalam satu komando agar proses penyelamatan dan pemulihan dapat berjalan maksimal.

Dalam kapasitasnya sebagai Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia), Dony juga telah menginstruksikan seluruh perusahaan BUMN anggota Danantara untuk ikut membantu pemulihan wilayah terdampak.

Ia meminta perusahaan-perusahaan pelat merah segera menyalurkan bantuan logistik serta dukungan penanganan darurat bagi masyarakat yang terisolasi akibat kerusakan infrastruktur dan terputusnya akses jalan utama.

“Kepada seluruh BUMN agar ikut membantu saudara kita di Sumatera melalui BUMN Peduli,” ujarnya.

Bantuan dari BUMN diharapkan dapat mempercepat pemulihan, terutama di wilayah yang mengalami dampak paling parah. Upaya kolaboratif ini menjadi bentuk kehadiran negara dalam membantu masyarakat memulihkan kembali kehidupan mereka usai bencana.