Strategi InJourney Hadapi Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

17 hours ago 10

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki periode libur Natal dan Tahun Baru, holding Badan Usaha Milik Negara sektor aviasi dan pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney )bersiap menghadapi lonjakan pergerakan wisatawan saat akhir tahun.

Lewat tema “Hadiah dari Hati, Perjalanan Penuh Arti,” InJourney merancang strategi komprehensif yang memadukan peningkatan layanan, promosi terintegrasi, dan sederet event berskala nasional untuk mendorong kinerja sektor pariwisata. Momentum Nataru menjadi penting bagi industri perjalanan. Dengan meningkatnya mobilitas dan pengeluaran wisatawan pada akhir tahun.

Ekosistem Pariwisata Digerakkan Serempak

Direktur SDM & Digital InJourney, Herdy Herman menuturkan, seluruh elemen perusahaan dari bandara, destinasi, hingga hotel dikoordinasikan untuk memastikan standar layanan yang konsisten.

"Melayani sepenuh hati bukan hanya tagline. Ini pendekatan bisnis yang kami terapkan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dan memperkuat value chain pariwisata,” ujar dia.

InJourney Aviation Services memastikan bandara beroperasi 24 jam selama 14 Desember sampai 4 Januari. Terdapat posko operasional, peningkatan petugas, serta perbaikan alur pelayanan guna mengantisipasi lonjakan trafik udara. Dekorasi tematik dan hiburan budaya juga dihadirkan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, yang kini menjadi salah satu parameter penting dalam industri aviasi.

Ini sejalan dengan tren global di mana pengalaman penumpang semakin memengaruhi preferensi maskapai dan bandara termasuk dalam keputusan wisatawan memilih destinasi.

Event Premium Upaya Strategi Meningkatkan Belanja Wisatawan

Untuk menarik wisatawan ke berbagai destinasi, InJourney menghadirkan rangkaian acara berskala nasional. Salah satunya Seaside Festive Symphony, sebuah konser orkestra tahun baru yang digelar di Bali bersama maestro musik Erwin Gutawa, Indra Lesmana dan musisi unggulan lainnya.

Event ini dinilai memiliki dampak ekonomi langsung. Selain meningkatkan tingkat hunian hotel, acara premium juga meningkatkan durasi tinggal (length of stay) dan belanja wisatawan (tourist spending), dua aspek yang menjadi indikator penting keberhasilan sektor hospitality.

Bali Masih Jadi Penopang

Di Jakarta, InJourney bekerja sama dengan Sarinah menghadirkan Malam Muda-Mudi, yang menampilkan musisi populer dan diproyeksikan menarik ribuan pengunjung ke area ritel tersebut.

Sementara itu, di destinasi heritage seperti Prambanan dan Borobudur, InJourney memperkuat aktivasi budaya untuk mendongkrak kunjungan wisata lokal.

Kinerja Perhotelan Menguat, Bali Masih Jadi Penopang

Melalui InJourney Hospitality, perusahaan mengelola 36 hotel yang tersebar di Bali, Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Sejak 14 Desember, peningkatan progresif mulai terlihat.

Direktur Utama InJourney Hospitality, Christin Hutabarat mencatat peningkatan rata-rata diproyeksikan mencapai 72%-78% selama puncak Nataru.

Bali masih menjadi penopang utama kinerja berkat posisi globalnya sebagai destinasi liburan akhir tahun. Selain itu, wilayah Lombok juga mengalami kenaikan signifikan, khususnya setelah serangkaian event internasional di Mandalika.

"Peningkatan ini mencerminkan pulihnya permintaan pasar wisata dalam negeri serta meningkatnya minat wisatawan internasional. Kami optimistis Nataru tahun ini memberikan kontribusi positif bagi pendapatan perusahaan," ujar Christin.

Langkah-Langkah Operasional

Dalam menghadapi lonjakan tamu, InJourney menerapkan langkah-langkah operasional khusus antara lain

1. Strategi Komersial

kampanye early booking,penawaran bundling hotel airport lounge retail,program loyalitas dan voucher, dengan haraoan strategi ini dirancang untuk meningkatkan konversi penjualan, memperluas pasar, sekaligus memperkuat integrasi antarunit usaha.

2. Penguatan Operasional

audit kesiapan fasilitas, optimalisasi alur check-in/check-out,pelatihan intensif karyawan,penerapan task force 24 jam di 36 hotel,penambahan seasonal staff untuk area kritis.Dengan kecepatan layanan sebagai salah satu penentu kepuasan pelanggan, efisiensi pada jam-jam padat menjadi prioritas utama.

3. Pengembangan Produk & Layanan

Tahun ini, InJourney menghadirkan thematic dining experience, aktivitas keluarga, hingga curated experience yang memadukan unsur seni dan budaya. Hal ini diharapkan meningkatkan pembelanjaan tamu selama menginap.

Mendorong Ekosistem Pariwisata yang Lebih Terintegrasi

Melalui rangkaian program sepanjang 14 Desember-4 Januari, InJourney menargetkan dua hal peningkatan kinerja bisnis pada puncak musim liburan dan penguatan ekosistem pariwisata dalam jangka panjang.

Sinergi antarunit usaha mulai dari bandara, hotel, ritel, hingga destinasi budaya menunjukkan model bisnis terintegrasi yang menjadi keunggulan perusahaan.

"Kami ingin memastikan bahwa setiap titik perjalanan dari airport hingga hotel memberikan pengalaman yang konsisten dan bernilai,” tutur Herdy.

Dengan strategi yang matang dan momentum kuat dari kebangkitan pariwisata nasional, InJourney berharap Nataru tahun ini bukan hanya mencatatkan performa positif, tetapi juga memperkuat fondasi bisnis untuk tahun depan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |