PayPal Mau Dirikan Bank, Fokus ke Kredit UKM

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi pembayaran digital PayPal kembali menunjukkan ambisinya untuk memperluas bisnis di luar layanan transaksi digital. Perusahaan teknologi finansial asal Amerika Serikat (AS) ini secara resmi mengajukan permohonan persetujuan untuk membentuk entitas perbankan dengan nama PayPal Bank.

Langkah tersebut menandai fase baru transformasi PayPal sebagai perusahaan fintech yang semakin agresif memasuki wilayah yang selama ini didominasi bank konvensional, khususnya dalam pembiayaan usaha kecil dan layanan tabungan.

Dikutip dari CNBC, Rabu (17/12/2025), pengajuan izin ini dilakukan di tengah meningkatnya kebutuhan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) terhadap akses pembiayaan yang cepat dan fleksibel, sekaligus meningkatnya persaingan antar perusahaan teknologi finansial yang menawarkan layanan mirip perbankan.

Dengan membentuk bank sendiri, PayPal berharap dapat meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memperluas jangkauan produk keuangan yang dapat ditawarkan langsung kepada penggunanya.

CEO PayPal, Alex Chriss, menegaskan bahwa pendirian PayPal Bank merupakan langkah strategis untuk memperkuat fondasi bisnis jangka panjang perusahaan. 

“Pendirian PayPal Bank akan memperkuat bisnis kami dan meningkatkan efisiensi kami, memungkinkan kami untuk lebih baik mendukung pertumbuhan usaha kecil dan peluang ekonomi di seluruh AS,” kata CEO PayPal Alex Chriss dalam sebuah pernyataan.

Di saat yang sama, langkah PayPal membentuk bank sendiri tidak terlepas dari semakin ketatnya persaingan di industri fintech global. Sejumlah perusahaan teknologi finansial berlomba menawarkan layanan keuangan terintegrasi untuk menarik nasabah bank tradisional, mulai dari pembayaran, tabungan, hingga pembiayaan.

Dalam pernyataannya, PayPal mengungkapkan bahwa permohonan pendirian PayPal Bank akan ditinjau oleh Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) Amerika Serikat, bersama dengan Departemen Lembaga Keuangan Utah, AS.

Jika disetujui, PayPal Bank akan beroperasi sebagai bank yang diawasi regulator, memungkinkan perusahaan untuk mengelola simpanan dan menyalurkan kredit secara lebih luas.

Keberadaan bank sendiri dinilai akan memberikan fleksibilitas lebih besar bagi PayPal dalam mengembangkan produk dan layanan keuangan, tanpa harus sepenuhnya bergantung pada mitra perbankan pihak ketiga seperti selama ini.

Pengumuman rencana pembentukan PayPal Bank mendapat respons positif dari pasar. Saham PayPal tercatat naik sekitar 1,5 persen dalam perdagangan setelah jam bursa.

Sebelumnya, pada Oktober lalu, PayPal melaporkan pendapatan kuartalan sebesar USD 8,42 miliar, sekitar Rp 140 triliun naik 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan melampaui ekspektasi analis.

Namun demikian, sepanjang tahun 2025, saham PayPal masih mencatatkan penurunan sekitar 29 persen, berbanding terbalik dengan indeks S&P 500 yang justru menguat hampir 16 persen pada periode yang sama.

Ke depan, investor akan mencermati sejauh mana rencana pendirian PayPal Bank mampu menjadi katalis positif bagi kinerja bisnis dan pergerakan saham perusahaan di tengah dinamika industri keuangan digital global.

PayPal menyatakan bahwa PayPal Bank nantinya dapat menawarkan pinjaman kepada usaha kecil, segmen yang selama ini menjadi tulang punggung ekosistem bisnis digital PayPal. Selain itu, perusahaan juga berencana menghadirkan rekening tabungan berbunga bagi para pelanggannya.

Saat ini, PayPal sebenarnya telah menyediakan berbagai fasilitas kredit bagi konsumen dan pelaku usaha. Namun, dengan status sebagai bank, PayPal diyakini mampu memperluas skala layanan tersebut sekaligus meningkatkan kepercayaan pengguna.

Dengan memiliki PayPal Bank, perusahaan yang juga menaungi aplikasi pembayaran populer Venmo ini berupaya memperkuat posisinya sebagai penyedia layanan keuangan digital yang lengkap dalam satu ekosistem.