Harga Perak Antam Hari Ini 15 Desember 2025 Naik Rp 50

Liputan6.com, Jakarta - Harga perak PT Aneka Tambang Tbk (Antam) naik pada perdagangan Senin, (15/12/2025). Kenaikan harga perak di tengah lonjakan harga harga emas antam.

Mengutip laman logammulia.com, harga perak Antam menguat Rp 50 menjadi Rp 38.485 pada awal pekan ini. Sebelumnya, harga perak Antam sentuh Rp 38.435.

Spesifikasi Jenis Perak di Antam

Berikut spesifikasinya:

Perak Batangan 250 gram

Perak batangan (silver bar) 250 gram hadir dalam bentuk minting dengan finishing halus yang dapat digunakan sebagai alternatif instrumen investasi selain emas.

Berat 250 gram

Kemurnian 99.95%

Tebal 7.3 mm

Dimensi 38 x 86 mm

Harga Rp 10.021.250

Perak Batangan 500 gram

Perak batangan (silver bar) 500 gram hadir dalam bentuk klasik dengan finishing halus yang dapat digunakan sebagai alternatif instrumen investasi selain emas.

Berat 500 gram

Kemurnian 99.95%

Tebal 8.5 mm

Dimensi 38 x 86 mm

Harga: Rp -

Perak Butiran Murni 99,95%

Perak butiran (silver granules) dihasilkan melalui proses pemurnian dan granulasi. Terdapat pilihan berat 1 Kilogram, 5 kilogram dan 10 Kilogram dengan kemurnian 99,95% dan ukuran 2 mm - 5 mm.

Jika harga perak berhasil terus mencapai rekor tertinggi baru pekan ini, pelaku pasar harus berhati-hati karena harga perak telah melampaui target akhir tahun Kitco sebesar USD 60. Meskipun potensi kenaikan lebih lanjut masih ada, potensi kenaikan harga perak akan terbatas di sekitar USD 70.

Jika harga perak berhasil terus mencapai rekor tertinggi baru pekan ini, pelaku pasar harus berhati-hati karena harga perak telah melampaui target akhir tahun Kitco sebesar USD 60. Meskipun potensi kenaikan lebih lanjut masih ada, potensi kenaikan harga perak akan terbatas di sekitar USD 70.

Mengutip Kitco, Di sisi lain, kontrak berjangka perak telah mempertahankan dan menunjukkan peningkatan volume perdagangan open interest, sebuah pencapaian yang patut diperhatikan mengingat berada di tengah musim liburan, waktu di mana volume cenderung menurun di semua pasar hingga setelah Tahun Baru.

Selain 9 Oktober, volume perdagangan kontrak berjangka perak hari ini berada pada level tertinggi sepanjang tahun dengan 180.000 kontrak yang diperdagangkan, yang dapat memberi sinyal kepada pelaku pasar kalau momentum belum hilang, dan harga yang lebih tinggi dapat diharapkan.

Sebelumnya pengamat ekonomi, mata uang, dan komoditas Ibrahim Assuaibi menilai, data pengangguran Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada Oktober lalu menjadi salah satu pemicu utama fluktuasi tajam harga emas dunia.

Menurutnya, kenaikan tingkat pengangguran yang cukup signifikan menunjukkan melemahnya kondisi pasar tenaga kerja Negeri Paman Sam.

"Apa yang menyebabkan harga emas dunia maupun loga mulia terus mengalami fluktuatif yang kemungkinan besar akan menguat? Salah satunya adalah rilis data pengangguran di Amerika yang kemarin pengangguran cukup luar biasa di bulan Oktober," kata Ibrahim dalam keterangannya, Minggu (14/12/2025).

Ibrahim, mengatakan pelemahan sektor tenaga kerja ini menjadi sinyal bahwa ekonomi AS mulai kehilangan momentum pemulihan. Investor pun merespons kondisi tersebut dengan meningkatkan kepemilikan aset lindung nilai, salah satunya emas, guna mengantisipasi ketidakpastian ekonomi global.

Situasi ini membuat harga emas dunia sempat bergerak naik signifikan, meski diiringi koreksi tajam di pasar Amerika. Pada penutupan terakhir, emas dunia berada di kisaran USD 4.300 per troy ons, sementara harga logam mulia di dalam negeri ditutup di level Rp 2.462.000 per gram.

"Walaupun kemarin sempat mengalami kenaikan yang cukup signifikan, tetapi turunnya pun juga di pasar Amerika cukup signifikan juga. Akhirnya ditutup di USD 4.300. Kemudian logam mulianya ditutup di hari Sabtu di Rp 2.462.000," jelasnya.

Melemahnya data ketenagakerjaan membuka kembali peluang penurunan suku bunga oleh Bank Sentral AS (The Fed) pada awal tahun depan.

Ibrahim menilai, apabila tren penurunan tenaga kerja berlanjut, pembahasan terkait pemangkasan suku bunga sangat mungkin kembali mengemuka dalam pertemuan The Fed Januari mendatang. Penurunan suku bunga umumnya berdampak positif terhadap harga emas.

"Tetapi kemungkinan dengan adanya perubahan kepemimpinan di Bank Central Amerika kemungkinan besar ini akan membuat penurunan suku bunga lebih dari satu kali. Sama seperti penurunan suku bunga di tahun 2025," ujarnya.