DIRIWAYATKAN satu ketika Imam Ali bin Abi Thalib RA sedang thawaf mengelilingi Kakbah. Dia melihat ada seseorang laki-laki (Nabi Khidhir) yang sedang memegang Kakbah dengan erat sambil berdoa.
Apa doa Nabi Khidir yang diajarkan kepada Ali bin Abi Thalib? Berikut penjelasannya.
Doa Nabi Khidir
اَللَّهُمَّ يَا مَنْ لاَ يُشْغِلُهُ سَمْعٌ عَنْ سَمْعٍ
Allaahumma yaa mal laa yusyghiluhu sam'un 'an sam'i.
Wahai Zat yang tidak disibukkan pendengaran-Nya dengan pendengaran lain.
وَيَا مَنْ لاَ تُغْلِطُهُ كَثْرَةُ الْمَسَائِلِ
wa yaa mal laa yughlithuhu katsratul masaa il.
Wahai Zat yang tidak pernah keliru memberi kepada banyak orang yang meminta.
وَيَا مَنْ لاَ يَتَبَرَّمُ بِإِلْحَاحِ عِبَادِهِ المُلِحِّيْنَ عَلَيْهِ
wa yaa mal laa yatabarramu bilhaahi 'ibaadihil mulihhiina 'alaih.
Wahai Zat yang tidak pernah bosan mendengar permintaan hamba-Nya yang terus menerus.
أَذِقْنَا بَرْدَ رَحْمَتِكَ وَكَرَمَ اسْتِجَابَتِكَ
adziqnaa barda rahmatika wakaramas tihaabatik.
Berikanlah aku rasa sejuknya rahmat-Mu dan kemurahan penerimaan-Mu.
Imam Ali bin Abi Thalib RA takjub dan berkata pada orang itu, "Wahai hamba Allah! Doamu itu sungguh dahsyat!"
Orang itu berkata, "Apakah kamu mendengarnya?"
Imam Ali berkata, "Ya, saya mendengar."
Lalu, lelaki itu berkata, "Amalkan doa ini di setiap selesai salat. Demi Zat yang jiwa Khidir ada di tangan-Nya, tidaklah seseorang berdoa dengan doa ini kecuali Allah mengampuni semua dosanya."
Hadis itu diriwayatkan Ibn Asyakir. Dalam Fathul Bari disebutkan, "Lelaki itu sebenarnya Khidir." Wallahu a'lam. (Z-2)