Harga Minyak Melesat, Sentimen Ini jadi Pemicu

6 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak naik pada Kamis, 4 Desember 2025. Kenaikan harga minyak didorong ekspektasi investor terhadap Federal Reserve (the Fed) memangkas suku bunga. Sementara itu, perundingan damai Ukraina yang terhenti meredam ekspektasi kesepakatan yang memulihkan aliran minyak Rusia.

Mengutip CNBC, Jumat, (5/12/2025), harga minyak Brent naik 59 sen, atau 0,94%, ditutup pada USD 63,26 per barel, sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 72 sen, atau 1,22%, ditutup pada USD 59,67.

Harga minyak mentah berjangka AS sempat naik lebih dari USD 1 per barel pada awal sesi perdagangan karena didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga AS akan mendukung ekonomi terbesar di dunia dan permintaan minyak, setelah data menunjukkan lapangan kerja melambat.

Dolar AS melemah, bersiap untuk penurunan hari ke-10 berturut-turut terhadap sekeranjang mata uang utama, membuat minyak mentah lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.

"Saya pikir potensi penurunan suku bunga membayangi segalanya saat ini dan mendorong harga minyak mentah naik,” kata Analis Senior di Price Futures Group, Phil Flynn.

Analis menilai, meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Venezuela juga turut menopang harga, di tengah kekhawatiran penurunan pasokan minyak mentah dari negara Amerika Selatan tersebut.

"Harga minyak mentah acuan dapat terdampak secara signifikan oleh meningkatnya ketegangan militer antara AS dan Venezuela," ujar analis Rystad Energy dalam sebuah catatan pada Kamis.

Ia juga mencatat pemerintahan Presiden AS Donald Trump sedang meningkatkan tekanan terhadap Presiden Venezuela Nicolás Maduro, "menandakan kemungkinan intervensi AS."

Persepsi kemajuan rencana perdamaian untuk Ukraina tersendat juga menopang harga, setelah perwakilan Trump keluar dari perundingan damai dengan Kremlin tanpa ada terobosan untuk mengakhiri perang.

"Perang dan politik, yang diimbangi dengan stok yang nyaman, surplus pasokan yang diharapkan, dan strategi pangsa pasar OPEC, membuat Brent tetap berada di kisaran $60–$70 untuk saat ini," kata analis PVM.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |