Harga Minyak Amblas Hari Ini 12 Desember 2025

2 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak turun lebih dari 1% pada hari Kamis (Jumat waktu Jakarta) karena investor mengalihkan fokus mereka kembali ke pembicaraan perdamaian Rusia-Ukraina dan tidak melihat dampak dari serangan pesawat tak berawak Ukraina atau penyitaan kapal tanker minyak yang dikenai sanksi oleh Amerika Serikat (AS) di lepas pantai Venezuela.

Dikutip dari CNBC, Jumat (12/12/2025), harga minyak mentah Brent turun 93 sen, atau 1,49%, menjadi USD 61,28 per barel. Sedangkan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS kehilangan 86 sen atau turun 1,47% menjadi USD 57,60 per barel.

“Ada sedikit dukungan setelah berita tentang serangan pesawat tak berawak. Namun tampaknya ada pergerakan menuju kemungkinan jalan menuju perdamaian antara Rusia dan Ukraina. Hal itu menghilangkan dukungan dari pasar," kata Analis Senioi Price Futures Group, Phil Flynn.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pada hari Kamis bahwa kunjungan utusan AS Steve Witkoff ke Moskow bulan ini telah menyelesaikan kesalahpahaman antara kedua negara. Lavrov menambahkan bahwa Moskow telah menyerahkan proposal Rusia tentang jaminan keamanan kolektif kepada Washington.

Indeks acuan ditutup lebih tinggi sehari sebelumnya setelah AS mengatakan telah menyita sebuah kapal tanker minyak di lepas pantai Venezuela, seiring meningkatnya ketegangan antara kedua negara yang menimbulkan kekhawatiran tentang gangguan pasokan.

“Sejauh ini, penyitaan tersebut belum berdampak pada pasar, tetapi eskalasi lebih lanjut akan menimbulkan volatilitas harga minyak mentah yang besar,” kata Analis Minyak Senior LSEG, Emril Jamil.

“Pasar masih dalam ketidakpastian, mengamati perkembangan kesepakatan perdamaian Rusia-Ukraina," ungkap dia.

Pedagang Minyak Minta Diskon

Di sisi lain, para pedagang meminta diskon besar-besaran untuk minyak mentah Venezuela. Pada hari Rabu, Presiden AS Donald Trump mengatakan, pihaknyai baru saja menyita sebuah kapal tanker di lepas pantai Venezuela, kapal tanker besar, sangat besar, yang terbesar yang pernah ada, sebenarnya, dan hal-hal lain sedang terjadi.

Para pejabat pemerintahan Trump tidak menyebutkan nama kapal tersebut. Kelompok manajemen risiko maritim Inggris, Vanguard, mengatakan bahwa kapal tanker bernama Skipper itu diyakini telah disita di lepas pantai Venezuela.

Para pedagang dan sumber industri mengatakan bahwa pembeli Asia menuntut diskon besar untuk minyak mentah Venezuela, tertekan oleh lonjakan pasokan minyak yang dikenai sanksi dari Rusia dan Iran serta meningkatnya risiko pemuatan di negara Amerika Selatan tersebut seiring dengan peningkatan kehadiran militer AS di Karibia.

Para investor lebih fokus pada perkembangan perundingan perdamaian Rusia-Ukraina. Para pemimpin Inggris, Prancis, dan Jerman mengadakan panggilan telepon dengan Trump untuk membahas upaya perdamaian terbaru Washington untuk mengakhiri perang di Ukraina, yang mereka sebut sebagai 'momen kritis' dalam proses tersebut.

Pertumbuhan Permintaan Minyak Global di 2026

Sebuah sumber di Dinas Keamanan Ukraina mengatakan, Drone Ukraina menyerang anjungan minyak milik Rusia di Laut Kaspia untuk pertama kalinya, menghentikan ekstraksi minyak dan gas di fasilitas tersebut.

Sementara itu, Badan Energi Internasional (IEA) meningkatkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global tahun 2026 sekaligus memangkas prediksi pertumbuhan pasokan dalam laporan pasar minyak bulanan terbarunya pada hari Kamis, yang mengimplikasikan surplus yang sedikit lebih sempit tahun depan. 

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang juga merilis laporan bulanannya pada hari Kamis, mempertahankan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia untuk tahun 2025 dan 2026 tanpa perubahan.

Dalam indikator ekonomi lainnya, Federal Reserve yang terpecah belah menurunkan suku bunga acuannya, dengan para pembuat kebijakan mengisyaratkan bahwa mereka kemungkinan akan menunda penurunan lebih lanjut.

Suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya pinjaman konsumen dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta permintaan minyak. 

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |