Dari IRT Menjadi Pengusaha Ramah Lingkungan, Program Rumah Berdaya KPI Beri Dampak Nyata

11 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus menunjukkan komitmennya dalam menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Salah satunya diwujudkan melalui pembangunan ekosistem yang berfokus pada pemberdayaan perempuan. Ekosistem ini memberi ruang bagi perempuan untuk belajar, berkreasi, dan menciptakan peluang ekonomi, sembari berkontribusi pada pengurangan emisi karbon melalui pengelolaan limbah tekstil dan plastik.

Program Rumah Berdaya KPI menjadi salah satu bukti keberhasilan perusahaan dalam mendorong pembangunan sosial, pelestarian lingkungan, dan ekonomi sirkular tanpa menggunakan anggaran negara.

"Sejak diluncurkan pada 2023, Rumah Berdaya KPI telah memberikan dampak nyata bagi 84 perempuan dan komunitas sekitarnya," ujar Pjs Corporate Secretary KPI Milla Suciyani.

Mendorong Ekosistem Pemberdayaan dan Keberlanjutan

Rumah Berdaya KPI tidak hanya menjadi tempat pelatihan keterampilan, tetapi juga membangun ekosistem ekonomi sirkular yang menghubungkan keterampilan peserta dengan peluang pasar. Menurut Milla, program ini menciptakan ruang aman bagi perempuan untuk belajar, berkembang, dan meraih kemandirian ekonomi.

Dampak sosial yang telah dicapai program ini antara lain, selain 84 perempuan telah mengikuti pelatihan menjahit dan daur ulang, juga telah tercipta produktivitas kerja hingga 6.178 jam kerja produktif.

Pada sisi ekonomi, pendapatan para peserta pun juga meningkat hingga 3-4 kali lipat dan membuka potensi pendapatan peserta hingga Rp 10 juta per kelompok per bulan. "Hal ini memberikan efek ekonomi positif pada keluarga dan komunitas," kata Milla.

Sementara itu, dampak lingkungan yang dihasilkan antara lain berhasil mengolah 295,5 kg limbah tekstil dan plastik menjadi produk bernilai tambah. Rumah Berdaya KPI juga berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 5,15 Ton CO₂e dan membentuk praktik produksi berkelanjutan berbasis komunitas. Pada 2026 mendatang, kapasitas daur ulang diprediksi meningkat hingga kurang lebih 1 Ton limbah dengan potensi pengurangan emisi mencapai 16 Ton CO₂e.

“Pencapaian ini membuktikan KPI memiliki andil yang besar terhadap kemandirian komunitas masyarakat, termasuk lingkungan dan kehidupan sosialnya. Kami berkomitmen untuk terus memberikan manfaat bagi masyarakat, sejalan dengan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social and Governance),” tutur Milla.

Rumah Berdaya KPI Terus Buka Peluang Usaha Baru

Setelah berjalan lebih dari dua tahun, Program Rumah Berdaya KPI telah berhasil mendorong lahirnya wirausaha baru dari kalangan perempuan. Salah satu peserta, Bu Eti (44) mengatakan, meski tanpa pengalaman, ia mulai menata kembali perekonomian keluarganya dengan keterampilan menjahit. Kini, ia mengelola usaha jahit rumahan dan menerima pesanan dari warga sekitar.

Eti tak sendiri, 83 perempuan lain di Rumah Berdaya KPI juga dipercaya mengerjakan proyek daur ulang untuk merek fashion ternama, dan telah menyelamatkan lebih dari 255 kg limbah kain. Komunitas Warakas yang menyelesaikan pelatihan pada 2024 juga telah memproduksi sekitar 100 laptop sleeve dan kertas serut plastik untuk kebutuhan komersial.

“Kami berterima kasih kepada PT Kilang Pertamina Internasional atas fasilitas Rumah Berdaya KPI. Kami belajar menjahit dan mendaur ulang plastik, menghasilkan produk ramah lingkungan sekaligus meningkatkan pendapatan,” ujar Eti.

Mendorong Perubahan Sistemik

Sebagai fasilitator program, KPI menghadirkan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan yang menggabungkan pelatihan keterampilan, pendampingan usaha dan pembangunan ekosistem berkelanjutan. Menurut Milla, upaya ini menempatkan KPI sebagai katalis dalam mengatasi tantangan sampah nasional sekaligus memperluas peluang ekonomi bagi perempuan.

Ia melanjutkan, keberhasilan melalui Program Rumah Berdaya KPI, membuktikan kalau perusahaan tak hanya memberikan wadah untuk pemberdayaan, tapi juga memastikan setiap program memberikan dampak jangka panjang.

“Rumah Berdaya KPI adalah wujud nyata komitmen kami untuk menghadirkan manfaat yang langsung dirasakan masyarakat. Melalui sinergi dengan Liberty Society Foundation, kami tidak hanya menyediakan wadah pelatihan, tetapi juga membuka akses bagi perempuan untuk tumbuh, berdaya, dan mandiri secara ekonomi,” tegas Milla.

Keberhasilan program ini tidak terlepas dari kolaborasi dengan mitra strategis yaitu Liberty Society Foundation, yang merupakan social enterprise bersertifikat B Corp yang fokus pada pelatihan dan pemberdayaan perempuan rentan melalui solusi ekonomi sirkular.

CEO Liberty Society Foundation, Tamara Gondo, turut mengapresiasi kolaborasi ini. Menurutnya, upaya yang dilakukan oleh KPI dan Liberty Society Foundation telah membuktikan bahwa dampak sosial dan lingkungan bisa berjalan beriringan melalui pendekatan ekonomi sirkular.

“Program ini bukan sekadar kegiatan amal, tetapi merupakan inisiatif berkualitas tinggi yang berdampak nyata secara sosial dan lingkungan,” ungkap Tamara.

Setelah berjalan selama dua tahun, program Rumah Berdaya KPI berakhir pada 11 Desember 2025. Penutupan program ini mempertemukan perwakilan KPI, Liberty Society Foundation, dan para penerima manfaat. Semua berkumpul dalam suasana hangat dan ceria, untuk merayakan transformasi yang telah terjadi.

“Perubahan yang dialami para peserta menjadi bukti bahwa pemberdayaan mampu menciptakan dampak berkelanjutan bagi individu, keluarga, dan komunitas. Dan kami bangga bisa menjadi bagian dari perubahan tersebut,” tutup Milla.

Sebagai informasi, KPI merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social & Governance). KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara profesional untuk mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata kelola perusahaan yang baik.

(*)

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |