Liputan6.com, Jakarta Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menyatakan bahwa kondisi ekonomi Indonesia pada Desember 2024 hingga momentum lebaran tahun 2025 menunjukkan fundamental yang jauh lebih kuat, dibandingkan saat krisis ekonomi tahun 1998 dan krisis keuangan global 2008.
"Kondisi ekonomi Indonesia saat ini (Desember 2024–awal 2025) menunjukkan fundamental yang jauh lebih kuat dibandingkan saat krisis ekonomi tahun 1998 dan krisis keuangan global 2008," kata Josua kepada Liputan6.com, Senin (31/3/2025).
Menurutnya, dengan berbagai indikator ekonomi yang lebih stabil, Indonesia berada dalam posisi yang lebih tangguh dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Hal itu tercermin dari inflasi dan Stabilitas Harga. Inflasi saat ini berada pada level yang sangat rendah dan terkendali, bahkan mencatatkan deflasi sebesar -0,09% (yoy).
Angka ini jauh lebih baik dibandingkan dengan inflasi tinggi 82,4% pada tahun 1998 dan 11,1% pada tahun 2008. Kondisi ini mencerminkan keberhasilan kebijakan moneter dan fiskal dalam menjaga stabilitas harga, serta efektivitas pengendalian harga bahan pokok dan energi yang dilakukan oleh pemerintah.
Selain itu, nilai tukar rupiah juga relatif stabil dengan depresiasi hanya -1,06% secara year-to-date hingga Februari 2025. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan pelemahan drastis -197% pada tahun 1998 dan -35% pada tahun 2008.
Stabilitas ini mencerminkan fundamental ekonomi yang kuat, didukung oleh aliran modal asing yang tetap terjaga serta kebijakan Bank Indonesia yang responsif dalam menjaga keseimbangan pasar valuta asing.
Selain itu, stabilitas sektor keuangan juga turut terjaga, yang tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) yang rendah di level 2,08%. Angka ini berada di bawah ambang batas aman 5% dan jauh lebih baik dibandingkan 30% pada tahun 1998 maupun 3,8% pada tahun 2008.
"Stabilitas sektor keuangan turut terjaga, tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) yang rendah di level 2,08%, di bawah ambang batas aman 5%, dan jauh lebih baik dibandingkan 30% pada 1998 maupun 3,8% pada 2008," ujarnya.