PELANGI adalah fenomena alam yang terjadi ketika cahaya matahari dibiaskan, dipantulkan, dan terurai oleh tetesan air di atmosfer, menghasilkan spektrum warna yang terlihat.
Pelangi sering muncul setelah hujan, ketika sinar matahari menembus tetesan air di udara. Proses fisik ini menyebabkan cahaya putih matahari terpecah menjadi berbagai warna, yang membentuk urutan yang dikenal sebagai spektrum pelangi.
Pelangi biasanya hanya dapat terlihat dari sudut tertentu, yaitu ketika posisi pengamat berada dengan cahaya matahari di belakang dan tetesan air di depan mereka.
Fenomena ini sering dianggap sebagai simbol keindahan alam dan juga menjadi subjek dalam banyak mitos dan cerita budaya.
1. Cahaya Matahari Menyentuh Tetesan Air
Pelangi terbentuk ketika sinar matahari mengenai tetesan air yang ada di udara, seperti setelah hujan. Tetesan air tersebut dapat berupa butiran hujan, kabut, atau embun.
2. Pembiasan Cahaya
Ketika cahaya matahari memasuki tetesan air, cahaya tersebut dibelokkan atau dibiaskan. Proses pembiasan ini terjadi karena cahaya bergerak melalui media dengan kerapatan yang berbeda, yaitu dari udara (lebih jarang) ke dalam air (lebih padat).
3. Perubahan Kecepatan Cahaya
Ketika cahaya memasuki tetesan air, kecepatan cahaya berubah. Cahaya bergerak lebih lambat di dalam air dibandingkan di udara, sehingga menyebabkan cahaya tersebut membelok atau membengkok.
4. Pemisahan Warna
Cahaya putih matahari terdiri dari berbagai warna dengan panjang gelombang yang berbeda. Setiap panjang gelombang (warna) memiliki tingkat pembiasan yang berbeda, yaitu warna merah akan dibiaskan lebih sedikit dibandingkan dengan warna biru yang dibiaskan lebih banyak. Proses ini menyebabkan cahaya terurai menjadi berbagai warna.
5. Pantulan Cahaya di Dalam Tetesan Air
Setelah cahaya dibiaskan ke dalam tetesan air, cahaya tersebut memantul di dalam tetesan air. Pantulan ini terjadi beberapa kali di dalam tetesan, tergantung pada ukuran tetesan air dan sudut masuk cahaya.
6. Pembiasan Kembali Saat Keluar Tetesan
Setelah cahaya memantul di dalam tetesan air, cahaya tersebut kemudian dibiaskan kembali saat keluar dari tetesan. Proses pembiasan kembali ini menyebabkan pembagian cahaya lebih lanjut dan menghasilkan spektrum warna yang terpisah.
7. Spektrum Warna Terlihat
Proses pembiasan dan pemantulan menghasilkan pembagian warna yang jelas, dari merah di luar hingga ungu di dalam, yang dikenal sebagai spektrum warna pelangi. Warna-warna ini tampak dalam urutan tertentu: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
8. Melihat Pelangi dari Sudut Tertentu
Pelangi hanya bisa dilihat dari sudut tertentu. Anda harus berada di posisi yang tepat dengan cahaya matahari di belakang Anda dan tetesan air di depan untuk dapat melihat pelangi. Biasanya pelangi muncul saat hujan reda dengan sinar matahari yang muncul kembali.
Secara keseluruhan, pelangi adalah hasil dari proses fisika yang melibatkan pembiasan, pemantulan, dan dispersinya cahaya, yang memungkinkan kita melihat berbagai warna yang membentuk pelangi. (Z-12)