Tak Lagi Rugi, Garuda Indonesia Target Raup Laba di 2026

14 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta Garuda Indonesia menargetkan meraup laba bersih pada 2026. Target itu dicanangkan usai maskapai pelat merah tersebut mengantongi suntikan modal dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) senilai USD 405 juta, atau setara Rp 6,65 triliun. 

Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani mengatakan, suntikan modal tersebut jadi momentum penting untuk mengoptimalkan kinerja, sembari mengejar target keuntungan dalam waktu dekat. 

"Dengan adanya corporate action dari Danantara, kami proyeksikan tahun 2026 menjadi titik balik bagi Garuda Indonesia. Kami optimis akan membukukan net income yang positif," kata Wamildan di Jakarta Selasa (24/6/2025).

Untuk diketahui, Garuda Indonesia masih mencatat rugi bersih senilai USD 76,48 juta, atau setara Rp 1,25 triliun (kurs Rp 16.350 per dolar AS) di kuartal I 2025. Kerugian ini masih lebih kecil dibandingkan triwulan sebelumnya, sebesar USD 87,03 juta atau setara Rp 1,42 triliun. 

Pasca mengantongi suntikan modal dari Danantara, Garuda Indonesia target bakal mengoperasikan total 120 pesawat dalam 5 tahun ke depan. Seiring dengan target agar pihak maskapai bisa jadi pemain utama di sektor industri penerbangan nasional dan regional.

"Kemitraan dengan Danantara akan mendorong percepatan akselerasi kinerja Garuda sebagai national flag carrier yang kuat dan berdaya saing tinggi," ujar Wamildan.

Total Dana Rp 16,3 Triliun

Adapun Danantara diproyeksikan bakal menyuntikan modal dengan nilai total hingga USD 1 miliar, atau setara Rp 16,35 triliun kepada Garuda Indonesia. 

Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria mengatakan, penyaluran modal tersebut akan dicairkan secara bertahap. Pada tahap awal, Danantara menggulirkan pinjaman pemegang saham (shareholder loan) senilai USD 405 juta, atau setara Rp 6,65 triliun. 

Namun setelahnya, pemberian tambahan modal bakal mempertimbangkan kinerja Garuda Indonesia pasca pemberian shareholder loan Rp 6,65 triliun. Sisa tambahan modal bakal diberikan jika maskapai pelat merah tersebut menunjukan perbaikan kinerja. 

Ekuitas Bagus Jadi Syarat 

"Nanti akan ada lagi yang kita inject. Mungkin kalau kita lihat ekuitas bagus, pasti akan kita lakukan. Tapi kalau kita lihat misalnya ternyata ini tidak bagus, ya akan kita tutup," ujar Donny pada kesempatan sama. 

Pada tahap berikutnya, ia mengungkapkan, pemberian modal tambahan bakal dicairkan dalam bentuk tunai maupun non tunai. Disesuaikan dengan kebutuhan maskapai demi mencapai pendapatan bersih yang positif.

"Hari ini merupakan kick off, awal, dimana kita melakukan shareholder loan kepada Garuda Indonesia," kata Dony

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |