ACEH TAMIANG, ACEHPORTAL.com - Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang tetap berkomitmen meningkatkan potensi kebudayaan daerah. Terlebih lagi Kabupaten Aceh Tamiang merupakan daerah yang banyak memiliki kebudayaan dan situs cagar budaya peninggalan sejarah masa lalu.
Dan sebab itu, Seni, budaya dan wisata bernilai sejarah yang dimiliki Kabupaten banyak julukan, yang diantaranya bumi Pucok Suloh dan Bumi Muda Sedia ini sangat potensial ini, diusung kesetaraannya ketingkat Provinsi Aceh.
Kepala bidang (Kabid) Kebudayaan pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tamiang, Mustafa Kamal, S.Pd, MM diketahui sosok pejabat ysng peduli dan getol menggagas dan menggarap ide-idenya untuk melestarikan dan mempopulerkan Seni budaya maupun situs-situs bersejarah Tamiang dimata dunia.
Upaya pembangunan kebudayaan Aceh yang dilakukan Mustafa Kamal ini, salahsatu tujuannya agar situs sejarah, seni dan kebudayaan yang dimiliki Aceh Tamiang dapat terpelihara dan dilestarikan secara abadi, sehingga tidak luntur tergerus oleh derasnya arus budaya asing modern yang melaju kuat mempengaruhi jiwa generasi Milenial kita.
Hingga hari ini, sebagai Kepala Bidang Kebudayaan di Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tamiang, Mustafa Kamal mewakili Pemerintah Daerah diutus mengikuti kegiatan Duek Pakat (Duduk bermupakat) kebudayaan Aceh yg di laksanakan selama 3 hari sejak 13 hingga 16 November 2024 di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh bersama 153 orang peserta yang terdiri dari pelaku seni dan Kepala Bidang Kebudayaan yg ada di Aceh yang membahas agar pembangunan budaya di Aceh dapat lebih terarah, menurut ungkapan Kepala Balai Pemajuan Kebudayaan Wilayah 1 Aceh, Piet Rusdi.
Kegiatan Duek Pakat kebudayaan Aceh yang dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Almuniza Kamal ini lebih terpokus membahas tentang Rancangan Qanun (Raqan) Pemajuan kebudayaan agar pembangunan kebudayaan Aceh lebih terarah.
Kepada Acehportal, Kabid Kebudayaan pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan ini memaparkan banyak hal terkait program kerjannya dengan harapan mendapat dukungan dari semua pihak.
"Kita berharap kegiatan dapat di lakukan berkesinambungan bukan hanya dalam bentuk pembahasan Raqan saja, namun dalam hal lain juga, guna pemajuan kebudayaan Aceh yang begitu potensial untuk kita bangun bersama," ungkap Mustafa.
Mustafa berkata, Aceh Tamiang tetap berupaya semaksimal mungkin menjadi "pelopor" budaya Aceh melalui keberagaman seni budaya yang ada di Aceh Tamiang.
"Kabupaten Aceh Tamiang akan turut berkontribusi dalam hal pemajuan kebudayaan Aceh tersebut," ungkap Mustafa.
Kehadiran Kabid Kebudayaan, Mustafa Kamal pada kegiatan "Duek Pakat" pembangunan Kebudayaan Aceh di Taman Ratu Safiatuddin Kuta Alam Banda Aceh ini disertai oleh sejumlah pelaku seni berpengaruh Aceh Tamiang.
Diantaranya pelaku Pemantun (Seniman Pantun Melayu Tamiang), Wak Ngah, Pak Arsyad , Pelintau, Salman Firdaus dan pelatih sanggar Lenggang Mude Comunity (LMC), Putri.
"Duek Pakat ini bukan hanya pokus pada pembahasan Rancangan Qanun tapi juga diskusi bagaimana strategi kedepan guna mewujudkan kebudayaan yang ada di Aceh lebih hebat dan bermartabat," tutup Mustafa Kamal.