Nego Tarif Trump, Indonesia Bakal Impor USD 17,9 Miliar Barang Amerika?

1 day ago 8

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah RI akan segera bertolak ke Amerika Serikat (AS) dalam rangka pertemuan bilateral. Salah satunya untuk bernegosiasi soal pengenaan tarif resiprokal dari Presiden AS, Donald Trump kepada Indonesia sebesar 32 persen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah bakal menawarkan sejumlah kesepakatan dengan Amerika Serikat.

Dengan tujuan, untuk memangkas defisit neraca perdagangan Amerika Serikat terhadap Indonesia, yang pada 2024 mencapai USD 17,9 miliar.

"Juga rencana daripada Indonesia untuk mengkompensasikan delta daripada ekspor dan impor yang besarannya USD 18-19 miliar," kata Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (14/4/2025).

Tujuan dan Rencana Pelaksanaan

Tujuannya, untuk menekan defisit perdagangan AS ke Indonesia. Salah satunya dengan memperbanyak jumlah barang dari Amerika Serikat yang diimpor ke pasar Tanah Air.

Namun, Airlangga menyebut itu belum tentu dilaksanakan lewat skema impor. Sayangnya, ia belum merinci bagaimana skenario pembelian barang AS secara non impor tersebut.

"Indonesia akan beli barang dari Amerika sesuai dengan kebutuhan Indonesia. Nilainya mendekati (USD 17,9 miliar), barang belum tentu impor," ujar dia.

Persiapan Pemerintah

Airlangga bilang, pemerintah secara teknis sudah menyiapkan barang apa saja yang bakal dilibatkan dalam perjanjian dagang dengan AS.

Dalam hal ini, ia mencontohkan kedelai yang memakan porsi impor 88 persen dari Amerika Serikat menurut data Departemen Pertanian AS (USDA).

"Komunitas kan jelas kalau yang kita impor kebanyakan agriculture, dan agriculture komunitas kan with soy bean, sebetulnya tarifnya 0. Jadi itu sebetulnya maksimum dengan Amerika kita punya tarif 5 persen," ungkapnya.

"Jadi yang kita impor tarifnya 5 persen. Sehingga mereka lebih mengarah kepada non-tarif. Tarif itu udah turun banget. Jadi tarif itu udah semua mendekati 0 (persen)," papar dia.

Efek Tarif Impor Donald Trump, Banyak Bisnis di AS Terancam

Pemerintah AS di bawah Presiden Donald Trump kembali mengambil langkah kontroversial dalam perang dagang dengan Tiongkok. Kebijakan ini dikhawatirkan akan menimbulkan dampak besar dan merusak bagi banyak bisnis di Amerika Serikat terutama usaha kecil.

Melansir CNBC Internasional, Senin (14/4/2025), meski beberapa produk teknologi seperti iPhone, chip, dan perangkat komputer mendapat pengecualian dari tarif, sektor lain tidak seberuntung itu. Para pelaku bisnis melaporkan adanya pembatalan pengiriman dan penundaan ekspor secara massal dari Tiongkok ke AS.

CEO dari Sea-Intelligence, Alan Murphy mengatakan mengatakan beberapa perusahaan di Tiongkok mengalami penghentian pesanan

“Produsen furnitur di Tiongkok sudah mengalami penghentian pesanan total dari para importir AS,” ungkap Murphy, dikutip dari CNBC.

Ia menambahkan bahwa hal serupa juga terjadi pada produk mainan, pakaian, sepatu, hingga peralatan olahraga.

Sementara itu, Brian Bourke dari SEKO Logistics menjelaskan meskipun beberapa pesanan dari Asia Tenggara mulai berjalan kembali setelah masa penangguhan tarif selama 90 hari, pemesanan dari Tiongkok masih banyak yang dibatalkan.

“Hampir semua pengiriman tertunda hanya karena terkait dengan bisnis di Tiongkok,” ujar Alan Baer, CEO OL USA.

Bisa Menghentikan Perdagangan Antara AS dan China

Langkah Trump ini, menurut para pakar ekonomi, bisa menghentikan sebagian besar perdagangan antara AS dan China. Erica York, Wakil Presiden Kebijakan Pajak Federal dari Tax Foundation, menilai bahwa tarif besar-besaran ini benar-benar membatasi ruang gerak pelaku usaha.

“Mungkin akan ada beberapa produk yang tetap diimpor karena belum ada penggantinya, tapi secara umum, tarif ini menghentikan semuanya,” tegas York dalam acara “The Exchange” di CNBC.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |