Ketemu Menkeu Saudi dan Qatar, Sri Mulyani: Dampak Perang Timur Tengah Sangat Negatif

5 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan Arab Saudi Muhammad Al Jadaan dan Menteri Keuangan Qatar Ali Al-Kuwari di sela Pertemuan Tahunan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) di Beijing, China.

Dalam pertemuan tersebut, ketiga menteri membahas situasi konflik yang tengah berlangsung di kawasan Timur Tengah. Sri Mulyani menyampaikan kekhawatirannya terhadap dampak negatif yang ditimbulkan, khususnya dari sisi kemanusiaan dan perekonomian global.

"Kami membicarakan situasi perang yang sedang terjadi di Timur Tengah dan dampak pada negatif pada aspek kemanusiaan dan ketidakpastian yang diakibatkan yang akan sangat negatif pada ekonomi seluruh dunia," kata Sri Mulyani dikutip dari instagram pribadinya @smindrawati, Rabu (25/6/2025).

Sri Mulyani juga menyampaikan harapannya agar konflik tersebut dapat segera mereda dan mendorong tercapainya kesepakatan damai demi kepentingan bersama umat manusia.

"Kita semua berharap kondisi di Timur Tengah segera mereda dan mencapai kesepakatan perdamaian untuk kepentingan seluruh umat manusia," ujarnya.

Sebagai informasi, pertemuan tersebut berlangsung dalam rangkaian kegiatan tahunan AIIB, lembaga keuangan multilateral yang berfokus pada pendanaan infrastruktur. Didirikan atas prakarsa Pemerintah China, AIIB kini memiliki 110 negara anggota, termasuk Indonesia sebagai salah satu pendirinya.

Efek Gencatan Senjata Iran-Israel, Harga Minyak Malah Merosot Tajam

Harga minyak dunia anjlok untuk hari kedua pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta), karena pasar bertaruh bahwa gencatan senjata antara Israel dan Iran akan bertahan dan risiko gangguan pasokan minyak mentah besar telah memudar.

Dikutip dari CNBC, Rabu (25/6/2025), harga minyak mentah AS ditutup turun 6% ke level USD 64,37 per barel. Sementara patokan harga minyak mentah global Brent turun 6,1% menjadi USD 67,14. Harga minyak ditutup 7% lebih rendah pada hari Senin karena pasar minyak bertaruh bahwa konflik di Timur Tengah akan segera berakhir.

Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengatakan China dapat terus membeli minyak dari Iran, yang tampak seperti tanda bahwa AS akan melunakkan kampanye tekanan maksimumnya terhadap Republik Islam tersebut.

Harga Minyak Dunia Terancam Naik, BBM di RI Bakal Ikut Melonjak? Ini Kata Menteri Bahlil

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa pemerintah akan mencari solusi terbaik agar lonjakan harga minyak dunia tidak serta-merta membebani masyarakat dalam bentuk kenaikan harga BBM di dalam negeri.

Hal ini disampaikan Bahlil menanggapi potensi kenaikan harga minyak global yang bisa mencapai USD100 hingga USD150 per barel, seiring dengan meningkatnya tensi geopolitik di kawasan Timur Tengah, khususnya konflik antara Iran dan Israel.

"Kita lihat perkembangannya seperti apa. Kita lihat perkembangan dan ini kan kebijakan negara nantinya. Yang jelas bahwa kita berdoa agar harga minyak dunia tidak sampai di atas USD82. Kalau USD82 aja masih oke," kata Bahlil dalam Liputan6 Talks, Selasa (24/6/2025).

Meski demikian, ia tidak menutup kemungkinan jika harga minyak dunia melonjak tajam, maka pemerintah akan mengambil langkah cepat dan terukur dengan berkonsultasi langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |