Jarang Diketahui, Ini Efek Isi BBM Kendaraan Tidak Full Tank

14 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta Konsumen perlu memperhatikan beberapa hal saat mengisi bahan bakar minyak (BBM) demi mencegah terjadi masalah di kemudian hari pada kendaraannya. Mulai dari membeli BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) resmi, tidak membiarkan tangki BBM kendaraan dalam keadaan kosong terlalu lama. Hingga membiasakan mengisi BBM secara penuh atau full tank

Dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto menjelaskan, beberapa hal perlu diperhatikan konsumen demi menjaga keawetan kendaraan. "Hal yang pasti isi BBM di SPBU resmi, jangan pakai BBM sembarangan karena kita tidak tahu itu BBM murni atau sudah dicampur dengan sesuatu yang lain," jelas dia.

Kemudian, pemilik kendaraan sebaiknya selalu mengisi BBM secara rutin atau tidak membiarkan tangki BBM kendaraan dalam keadaan kosong. Serta usahakan mengisi BBM hingga penuh atau full tank. Sebab kekosongan tangki BBM secara perlahan akan memunculkan masalah di kemudian hari terhadap kendaraan. 

"Karena kalau tidak penuh berarti ada rongga udara di atas bahan bakar. Kita kan negara dengan kelembaban tinggi, jadi kalau sore ke malam udara mendingin. Jadi uap air yang ada di dalam tangki akan terkondensasi dan masuk ke dalam bahan bakar di tangki," jelas dia.

Proses kondensasi ini yang bisa meningkatkan kadar air yang mengendap di dasar tangki bercampur kotoran dan lumpur. Hingga bercampur ke dalam BBM sehingga mempengaruhi kualitas bahan bakar. Padahal, ada batas maksimum kadar air yang tercampur tidak boleh lebih dari 500 ppm. 

"Kalau kadar air makin meningkat maka kendaraan bisa brebet, artinya Ketika kita ingin menjalankan kendaraan dengan kecepatan tinggi tidak bisa karena tersendat-sendat. Terus kalau kadar air terlampau tinggi lagi dan ada air yang terhisap dari tangki ke mesin ya tidak bisa hidup atau mati," tegas dia.

Bahkan jika kerap membiarkan tangki sedikit terisi BBM atau kosong maka air terkondensasi juga bisa menyebabkan peralatan yang dilewati bahan bakar mengalami korosi atau karatan. Karat dapat menyebabkan kerusakan pada komponen tersebut dan mengganggu kinerja sistem bahan bakar.

"Bahkan nanti peralatan itu harus diganti karena karat dapat mengganggu aliran bahan bakar," ungkapnya.

Untuk itu, Tri juga mengingatkan agar para pemilik kendaraan rutin melakukan perawatan mesin untuk membersihkan kotoran sisa pembakaran dan mengantisipasi adanya air hasil kondensasi jalur bahan bakar menuju mesin. Terlebih jika kendaraan tersebut sehabis melintasi banjir atau terendam banjir.

"Bila sudah terlanjur muncul masalah, maka segera melakukan perawatan tangki BBM dengan menguras, membersihkan sebelum mengisi BBM kembali," pungkasnya. 

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |