FSRU Lampung Dapat Pasokan Gas dari Papua, Pasokan Listrik Sumatera dan Jawa Aman

1 week ago 15

Liputan6.com, Jakarta FSRU Lampung siap memenuhi kebutuhan pembangkit listrik khususnya di wilayah Sumatera Selatan dan Jawa Bagian Barat. Dengan adanya kargo Liquefied Natural Gas (LNG) sebesar ±132.800 m³ dari Lapangan Tangguh, Papua.

Direktur Utama PT PGN LNG Indonesia (PLI), Nofrizal mengatakan, FSRU Lampung telah melakukan penerimaan LNG kargo ke-19 sepanjang tahun 2025. Ini merupakan bentuk optimalisasi FSRU Lampung merupakan salah satu infrastruktur vital untuk meningkatkan pemanfaatan LNG domestik.

Dengan infrastruktur beyond pipeline ini juga membuktikan kapabilitas perusahaan dalam mengelola infrastruktur LNG dan meningkatkan posisi dalam distribusi gas bumi nasional.

“Pencapaian ini menunjukkan dedikasi dan sinergi untuk melayani kebutuhan energi dalam negeri dengan menjaga keandalan operasi LNG di FSRU Lampung, khususnya untuk pemenuhan pasokan gas bagi sektor kelistrikan,” ujar Nofrizal, Senin (17/11/2025).

Sepanjang tahun 2025, FSRU Lampung telah menyalurkan LNG dengan volume mencapai 53.496.916,60 MMBTU atau 175.97 BBTUD. LNG menjadi bagian penting dalam akan melayani kebutuhan energi di sektor industri dan pembangkit listrik khususnya di wilayah Sumatera Selatan dan Jawa Bagian Barat.

FSRU Lampung sendiri memiliki kapasitas penyimpanan LNG mencapai 170.000 m3 dan kapasitas regasifikasi LNG sebesar 240 MMSFD.

"Kami berkomitmen dalam setiap kegiatan STS senantiasa berjalan aman, lancar dan tepat waktu," tuturnya.

Sebagai tambahan informasi, pemanfaatan LNG berpotensi mengurangi emisi karbon hingga 25 persen, tidak terdapat emisi sulfur, debu dan partikel lainnya, sehingga dapat berkontribusi pada lingkungan yang lebih baik.

“Dengan terlaksananya STS kali ini, diharapkan dapat semakin meningkatkan kontribusi PLI sebagai bagian dari Subholding Gas memiliki dalam menghadirkan energi bersih untuk Indonesia, serta mendukung transisi energi menuju Net Zero Emission,” tutup Nofrizal.

PGN Incar Gas dari Blok Tungkal, Segini Potensinya

Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memperkuat ketersediaan pasokan gas bumi bagi pelanggan di seluruh sektor, dengan memanfaatan gas bumi Wilayah Kerja (WK) domestik seperti Blok Migas Tungkal.

Direktur Komersial PGN Ratih Esti Prihatini mengatakan, dalam menjajaki potensi gas bumi dari WK Tungkal, PGN telah menjalankan kerja sama dengan operator WK Tungkal MontD’or Oil Tungkal Limited (MOTL).

PGN juga menjalin komunikasi dengan pemerintah dalam jalannya kerja sama agar mendapatkan solusi terbaik dalam pemanfaatan WK Tungkal yang dikelola oleh MOTL. “PGN tertarik menyerap gas bumi dari WK Tungkal sebagai upaya untuk memperkuat pasokan gas bagi pelanggan," kata Ratih, Jumat (9/5/2025).

Perkiraan volume potensial yang dapat dikelola dari WK Tungkal sekitar 3 – 8 MMSCFD. Lokasi WK Tungkal yang berada di Jambi (Wilayah Sumatera Bagian Tengah) memungkinkan untuk diintegrasikan dengan infrastruktur eksisting PGN yang membentang di Pulau Sumatera.

"Skema penyaluran gas seperti detail teknis, komersial beserta tindakan lainnya, akan dikoordinasikan lebih lanjut sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” jelas Ratih.

PGN menegaskan komitmen untuk aktif dalam memperkuat pasokan gas bumi domestik, dengan mendatangkan pasokan dari berbagai sumber gas pipa maupun non pipa berupa LNG. Langkah ini dilakukan dalam rangka memastikan keberlanjutan pasokan gas bumi terus terjaga, khususnya untuk mendukung daya saing industri nasional.

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk kerja sama pemanfaatan WK Tungkal sebagai sumber pasokan gas pipa dilaksanakan oleh Direktur Komersial PGN, Ratih Esti Prihatini, dan General Manager MOTL Hendra Jaya, pada Jumat, (9/5/2025).

LNG Tangguh Pasok Kebutuhan Gas Industri dan Listrik

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memenuhi kebutuhan gas untuk sektor industri dan kelistrikan dengan menerima tambahan Liquefied Natural Gas (LNG) sebesar 130.000 m³ dari Lapangan Tangguh. Hal ini juag menjadi upaya untuk memperkuat ketahanan pasokan gas nasional. 

Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman mengatakan tantangan pasokan energi saat ini mendorong PGN untuk memanfaatkan hasil produksi gas LNG dalam negeri, melalui integrasi infrastruktur hulu dan hilir menjadi solusi yang fleksibel dan efisien, seiring dengan tren pertumbuhan kebutuhan gas bumi pelanggan.

Di tengah kondisi keterbatasan pasokan gas akibat penurunan produksi dari beberapa lapangan hulu di wilayah Jawa dan Sumatera, pemanfaatan LNG menjadi pilihan strategis yang adaptif

“PGN terus mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak untuk keberlanjutan pasokan gas bumi bagi seluruh sektor pelanggan. Di tengah transisi energi, kami berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus berkontribusi terhadap target Net Zero Emissions (NZE),” kata Fajriyah, Rabu (7/5/2025).

Menurut Fajriyah, kargo LNG dari Tangguh tersebut diregasifikasi melalui Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung. Proses bongkar muat LNG secara ship-to-ship (STS) dari Terminal LNG Tangguh Papua ke FSRU Lampung pada 25 - 27 April 2025.

“Atas kerja sama dengan berbagai pihak, ketahanan pasokan dapat berjalan berkelanjutan. FSRU Lampung sebagai salah satu infrastruktur midstream, menjadi kekuatan penting PGN dalam menjaga keandalan layanan pemenuhan kebutuhan energi, khususnya untuk menjangkau sektor industri dan kelistrikan,” tuturnya.

Sejak awal tahun, FSRU Lampung telah menerima delapan kargo LNG atau setara dengan 742.000 m³, menjadikannya penghubung vital pasokan energi non-pipa ke pelanggan di wilayah Sumatera dan Jawa. Selain itu, fasilitas LNG Arun juga menerima satu kargo untuk mendukung pasokan di Sumatera Utara.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |