WALI Kota Cilegon Helldy Agustian mengapresiasi kerja keras Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon yang telah berhasil menurunkan angka pengangguran lebih dari 50 persen selama ia menjabat.
Helldy bahkan menyebut bahwa angka pengangguran Kota Cilegon saat ini merupakan yang terendah sepanjang Kota Baja ini berdiri 24 tahun silam.
"Terima kasih kepada Disnaker yang telah menciptakan sejarah baru. Pada 2015 pengangguran di Kota Cilegon 12 persen. Namun pada 2020 saat kami menjabat justru naik menjadi 12,69 persen atau peringkat ke tujuh se-Provinsi Banten dari delapan kabupaten kota," kata Helldy, saat serah terima pelaksana tugas dari Pjs kepada Wali Kota Cilegon Helldy Agustian, di Aula Setda, Senin (25/11).
Berkat konsentrasi jajaran di Disnaker, kata Helldy, setahun setelah ia menjabat, pengangguran berhasil turun menjadi 10,13 persen. Kemudian setahun berikutnya menjadi 8,10 persen sehingga Kota Cileogn naik ke peringkat keempat se-Provinsi Banten.
"Kemudian turun lagi menjadi 7, 25 persen dan terakhir turun menjadi 6,08 persen dan ini sejarah pengangguran terkecil selama Kota Cilegon berdiri. Jadi, angka 6,08 persen itu dari sebelumnya 12,69 persen yang berarti pengangguran yang semula 25.976, sekarang 12.414. Artinya lebih dari 50 persen pengangguran Cilegon turun," kata Helldy.
Pj Gubernur Banten Al Muktabar yang hadir dalam kesempatan itu juga menyinggung pentingnya aspek penurunan angka pengangguran, penurunan stunting, serta peningkatan angka investasi di Kota Cilegon.
“Khususnya pada angka stunting, dan angka pengangguran di Kota Cilegon yang menjadi program utama Wali Kota Cilegon, serta nilai investasi, terlebih Kota Cilegon menjadi salah satu Kota dengan tujuan investasi di Banten dan Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Kota Cilegon Hidayatullah menjelaskan, dalam menurunkan pengangguran, pihaknya menjalankan beberapa program. Antara lain mengadakan pelatihan untuk meningkatkan SDM. Kemudian, pihaknya juga memfasilitasi pemagangan di industri sehingga membuka kesempatan untuk direkrut.
"Kemudian kami juga melakukan penyuluhan bimbingan jabatan. Ini penting karena untuk memberikan pengetahuan tentang rekrutmen, wawancara, interview, dan psikotes. Kalau tidak diberikan bimbingan oleh HRD yang bersangkutan, jalan masuk menuju industri itu agak berat, seperti kita masuk hutan tidak bisa jalan. Tapi kalau HRD-nya yang akan memberikan tes, memberikan kisi-kisi berarti memberi pengetahuan. Maka akan semakin mudah anak-anak Cilegon masuk kerja karena diberikan bimbingan oleh Disnaker," jelasnya.
Selain itu, lanjut Hidayat, ada juga forum HRD yang menjalin hubungan harmonis antara Disnkaer dengan forum HRD. Kerja sama ini juga, kata dia, menjadi jalan karena pihaknya bisa bernegosiasi dengan perusahaan untuk memberikan kesempatan kepada warga Cilegon.
"Selanjutnya, kami pun memfasilitasi kesempatan tenaga kerja melalui pelayanan AK1, informasi publikasi dan sosialisasi loker, termasuk mekanisme penempatan kerja. Kemudian jobfair, informasi pasar kerja. Jadi, banyak sekali yang kami lakukan sehingga wajar kalau terjadi penurunan pengangguran signifikan," ungkapnya. (Adv/RO/P-5)