WAKIL Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) melalui Kurikulum Merdeka. Kurikulum tersebut dinilai memberikan ruang bagi guru untuk lebih kreatif dan berinovasi dalam pembelajaran.
"Kurikulum Merdeka ini memungkinkan guru untuk lebih fleksibel dalam mengembangkan metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan anak. Yang terpenting, selain aspek kognitif, anak-anak juga harus dibentuk dengan akhlak, karakter, dan nilai-nilai kebangsaan yang mengacu pada Pancasila," kata Veronica dalam keterangan yang diterima, Senin (25/11).
Untuk itu, ia melihat pentingnya peningkatan kapasitas guru PAUD untuk pembentukan karakter anak melalui pelatihan-pelatihan.
Veronica mencontohkan kegiatan Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka untuk Peningkatan Kompetensi Guru PAUD yang diselenggarakan PKK Melati Jaya Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Yayasan ReachOut Foundation, di Jakarta, belum lama ini.
Veronica mengungkapkan bahwa pelatihan seperti ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para guru PAUD dengan menonjolkan penerapan Kurikulum Merdeka yang lebih inovatif dan fleksibel. Harapannya melalui pelatihan, para guru PAUD dapat memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar mereka, baik itu bahan dari lingkungan sekitar maupun teknologi. Tujuannya untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menarik dan efektif.
"Saya mau berterima kasih dan sangat mengapresiasi dedikasi para guru-guru PAUD. Kami ingin para guru PAUD merasa bebas untuk berkreasi dengan segala keterbatasan yang ada, namun tetap dengan standar pembelajaran tercapai," kata Veronica.
Para guru-guru PAUD diajarkan tentang Kurikulum Merdeka yang menonjolkan pada kurikulum dua arah, yakni interaksi antara guru dan siswa berjalan secara dinamis. Guru tidak hanya mengajarkan materi, tetapi juga berkolaborasi dengan siswa untuk menghasilkan ide-ide kreatif yang dapat membantu perkembangan kognitif, nilai-nilai sosial, dan emosional anak.
"Dengan adanya pelatihan ini, saya berharap para guru dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh setiap anak dan menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan. Pada saat yang sama ia juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan karakter yang kuat," katanya.
Pelatihan ini mengambil berbagai materi penting, termasuk pembelajaran science, technology, engineering, art, mathematics (STEM), pembelajaran berbasis proyek, serta pengembangan literasi dan numerasi anak. (H-3)