Campak, atau dikenal juga sebagai rubella, adalah infeksi virus yang sangat menular, terutama pada anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh virus paramyxovirus yang menyerang saluran pernapasan dan dapat menyebar melalui kontak langsung atau udara. Orangtua perlu memahami gejala campak sesuai tahapannya agar dapat memberikan penanganan yang cepat dan tepat.
Gejala Campak Berdasarkan Tahapannya
- Masa Inkubasi (7–14 Hari): Pada tahap ini, virus mulai berkembang di dalam tubuh anak, tetapi belum menunjukkan gejala apa pun. Masa inkubasi berlangsung selama sekitar satu hingga dua minggu setelah terpapar virus.
- Gejala Awal (2–3 Hari): Campak seringkali diawali dengan gejala yang mirip flu, seperti demam ringan hingga sedang, pilek, batuk kering, mata merah dan berair, sakit tenggorokan. Gejala-gejala ini tergolong ringan sehingga seringkali diabaikan.
- Munculnya Ruam (Hari ke-4): Gejala khas campak mulai terlihat dengan munculnya ruam merah yang dimulai dari wajah, lalu menyebar ke seluruh tubuh. Ruam ini dapat bergabung menjadi bintik-bintik besar yang rapat. Bersamaan dengan itu, demam anak dapat meningkat hingga 40°C. Ruam biasanya berlangsung selama 5–6 hari sebelum memudar secara bertahap.
- Masa Pemulihan: Setelah ruam mulai menghilang, anak akan menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Namun, beberapa gejala seperti batuk bisa bertahan hingga dua minggu.
- Komplikasi: Campak dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti infeksi telinga, pneumonia, diare, atau bahkan radang otak (ensefalitis). Anak dengan sistem imun rendah memiliki risiko lebih tinggi.
Penyebab dan Faktor Risiko
Campak adalah penyakit menular, terutama melalui percikan batuk, bersin, atau ludah dari penderita. Virus ini bisa bertahan di udara hingga dua jam. Faktor risiko tinggi meliputi:
- Anak yang belum divaksin,
- Kekurangan vitamin A,
- Tinggal di daerah padat penduduk, atau
- Perjalanan ke negara dengan prevalensi campak tinggi.
Pencegahan dan Penanganan
Vaksinasi, khususnya vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella), menjadi cara paling efektif mencegah campak. Berdasarkan data, vaksin ini berhasil menurunkan angka kematian akibat campak hingga 72% antara tahun 2000–2018. Selain itu, menjaga kebersihan dan menghindari kontak langsung dengan penderita juga penting.
Jika anak menunjukkan gejala campak, segera konsultasikan ke dokter untuk diagnosis dan penanganan lebih lanjut. Perawatan di rumah meliputi:
- Memberikan cairan yang cukup
- Istirahat total
- Obat pereda demam sesuai anjuran dokter
Dengan penanganan tepat dan vaksinasi, risiko komplikasi campak dapat diminimalkan, sehingga anak-anak dapat terlindungi dari penyakit yang berpotensi berakibat fatal ini. (Kemenkes/Z-11)