Kanker adalah salah satu penyakit mematikan dengan angka kejadian tertinggi di dunia. Penyakit ini disebabkan oleh pertumbuhan abnormal pada sel-sel jaringan tubuh. Pola hidup yang tidak sehat sering kali menjadi salah satu faktor pemicu utama berkembangnya kanker.
Meski sudah menjalani pola hidup sehat, beberapa orang tetap dapat mengalami penyakit ini. Hal ini menunjukkan bahwa faktor genetik, lingkungan, dan kondisi tertentu juga memiliki peran dalam meningkatkan risiko kanker.
Gen Mempengaruhi Risiko Kanker
Sebagian individu memiliki mutasi genetik yang dapat meningkatkan risiko terkena jenis kanker tertentu. Walaupun mereka menjalani gaya hidup sehat, faktor genetik tetap membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit ini.
Gen adalah bagian dari DNA dalam sel yang berperan dalam menentukan berbagai karakteristik kita, mulai dari warna mata hingga kerentanan terhadap penyakit tertentu.
Bagi sebagian orang, pewarisan genetik dari salah satu orang tua dapat secara signifikan meningkatkan peluang terkena jenis kanker tertentu. Oleh karena itu, mengetahui riwayat medis keluarga menjadi sangat penting agar risiko tersebut dapat diidentifikasi sejak dini. Dengan demikian, tindakan pencegahan atau pengobatan dapat dilakukan lebih cepat untuk mencegah penyebaran kanker.
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan juga menjadi salah satu alasan mengapa seseorang yang sudah menjalani gaya hidup sehat tetap bisa terkena kanker. Faktor ini mencakup paparan terhadap karsinogen, seperti tembakau, radon, asbes, atau bahan kimia tertentu. Paparan berkepanjangan terhadap zat-zat tersebut dapat merusak DNA dan memicu mutasi yang berpotensi menyebabkan perkembangan kanker.
Selain itu, tingkat kerentanan seseorang terhadap faktor lingkungan ini dapat berbeda-beda, tergantung pada susunan genetik atau karakteristik individu lainnya.
Bertambahnya Usia
Salah satu faktor utama yang memengaruhi risiko terkena kanker adalah usia. Risiko ini cenderung meningkat seiring bertambahnya usia, dengan sebagian besar kasus kanker terdiagnosis pada individu berusia 50 tahun ke atas. Kondisi ini terjadi karena semakin lama seseorang hidup, semakin besar kemungkinan mutasi pada sel-sel tubuh terakumulasi. Selain itu, sistem pertahanan alami tubuh juga cenderung melemah seiring dengan bertambahnya usia, sehingga meningkatkan peluang berkembangnya kanker.
Cara Pencegahan
Walaupun kita dapat melakukan berbagai upaya untuk mengurangi risiko kanker, deteksi dini dan pemeriksaan rutin tetap menjadi elemen penting dalam pencegahan dan pengendalian penyakit ini. Pemeriksaan secara berkala memungkinkan kanker terdeteksi pada tahap awal, saat peluang keberhasilan pengobatan masih tinggi. Diskusikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda mengenai jenis pemeriksaan kanker yang sesuai dengan usia, jenis kelamin, dan faktor risiko pribadi Anda.
Jika Anda merasa memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker karena riwayat keluarga atau faktor lain, sampaikan kekhawatiran tersebut kepada dokter. Mereka dapat membantu Anda mempertimbangkan opsi seperti konseling genetik, pemeriksaan tambahan, atau langkah-langkah pencegahan lainnya. (Globmed/Z-11)