SEORANG siswa SD Jayamukti di Kecamatan Blanakan, Subang, Jawa Barat, Albi Ruffi Ozara (9), meninggal dunia setelah lima hari dirawat di ruang PICU RSUD Subang, Senin (25/11). Albi diduga menjadi korban perundungan kakak kelasnya.
Korban mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 16.10 WIB di ruang PICU anak. Jenazahnya kemudian dibawa ke ruang jenazah RSUD Subang. Kemudian korban dibawa RS Bhayangkara Polri Losarang, Indramayu, untuk dilakukan autopsi guna memastikan penyebab kematiannya.
Kasatreskrim Polres Subang, AKP Gilang Indra Friyana Rahmat, mengonfirmasi bahwa siswa kelas 3 SD tersebut meninggal dunia akibat dugaan kekerasan oleh kakak kelas.
"Korban meninggal dunia sekitar pukul 16.10 WIB. Jenazah akan dibawa ke RS Bhayangkara Indramayu untuk diautopsi guna memastikan penyebab kematian sekaligus mendukung proses penyelidikan kasus ini," kata Kasat Reskrim Polres Subang, AKP Gilang, Indra Friyana Rahmat.Senin (25/11).
Gilang menyebutkan bahwa penyidikan kasus ini masih terus berjalan. "Kami telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk pihak keluarga, teman korban, dan pihak sekolah. Hasil autopsi akan menjadi dasar dalam menentukan penyebab kematian korban," Ungkapnya
Sebelumnya, Albi sempat mengalami sakit kepala berat dan muntah-muntah hingga koma. Menurut keterangan keluarga, sebelum kondisinya memburuk, Albi sempat mengaku sering dipukuli oleh kakak kelasnya, yang merupakan kelas 4 dan kelas 5.
Penjabat Bupati Subang, Imran, turut hadir di RSUD Subang untuk melihat langsung jenazah korban, menegaskan akan memberikan sanksi kepada kepala sekolah dengan menonaktifkan.
"Sebelumnya saya sudah mensosialisasikan kepada seluruh sekolah, bahwa di Subang jangan ada terjadi aksi perundungan atau bullying, dan seandainya itu terjadi saya akan memberikan sanksi berupa pemecatan atau mengeluarkan siswa yang melakukan aksi tersebut," tegas Imran di RSUD Subang.(N-2)