UNTUK meningkatkan kesiapsiagaan tenaga kesehatan Indonesia terhadap potensi wabah penyakit, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan mengembangkan program pelatihan jarak jauh. Program ini didukung oleh Safety Net dan US Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Pelatihan ini dirancang fleksibel sehingga tenaga kesehatan dapat belajar secara mandiri sesuai waktu masing-masing. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kemampuan deteksi dini dan respons cepat terhadap wabah yang berpotensi menjadi pandemi. Langkah ini menjadi penting mengingat ancaman wabah bisa muncul kapan saja.
Hasil studi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) menunjukkan keberhasilan metode pelatihan ini. Peserta pelatihan dilaporkan mengalami peningkatan pengetahuan yang signifikan dalam mendeteksi dan merespons wabah lebih awal.
“Metode jarak jauh dipilih untuk menjangkau seluruh tenaga kesehatan, termasuk di daerah terpencil, tanpa mengurangi efektivitas pelatihan. Ini adalah langkah penting dalam membangun sistem kesehatan yang tangguh,” ujar Kepala Divisi Manajemen Mutu PKMK Hardhantyo.
Inisiatif ini menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat sektor kesehatan melalui sinergi antara akademisi, pemerintah, dan mitra internasional.
Dengan perluasan implementasi di masa depan, program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan secara menyeluruh, menjadikan Indonesia lebih siap menghadapi ancaman kesehatan global. (Z-1)