MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus mendapat pujian atas kinerjanya dalam mewujudkan visi Presiden Prabowo Subianto terkait swasembada pangan.
Kali ini, langkah-langkah progresif Mentan Amran mendapat apresiasi dari berbagai Anggota Komisi IV DPR RI, yang memuji kerja cepat dan kebijakan yang diambilnya dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan nasional.
Pada Rapat Kerja bersama Kementerian Pertanian di Gedung Parlemen Jakarta, Rabu (4/12), Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Nasdem Cindy Monica Salsabila Setiawan menilai, kerja cepat Menteri Amran sangat relevan dengan tujuan Presiden untuk mencapai swasembada pangan dalam waktu singkat.
"Kami dari Fraksi Nasdem mengapresiasi kerja cepat Menteri Pertanian yang progresif dalam mewujudkan cita-cita swasembada pangan sesuai visi Presiden Prabowo Subianto," ujarnya.
Cindy menyoroti keberhasilan Kementerian Pertanian dalam memastikan ketersediaan beras nasional.
Saat ini, cadangan beras Indonesia tercatat lebih dari 2 juta ton, yang menurutnya merupakan angka tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, meskipun Indonesia baru saja menghadapi fenomena El Nino yang parah.
"Ini cadangan beras kita mencapai 2 juta ton, angka tertinggi dalam beberapa tahun terakhir," tambah Cindy, menekankan pencapaian luar biasa ini di tengah situasi cuaca ekstrem.
Tidak hanya soal beras, kebijakan menarik kembali 40 ribu penyuluh pertanian juga mendapat pujian. Cindy menilai kebijakan ini akan meningkatkan efektivitas dalam program ketahanan pangan di masa depan.
"Upaya untuk menarik seluruh kewenangan 36.000 penyuluh pertanian lapangan ke Kementan adalah langkah tepat. Peran mereka dapat dimaksimalkan dengan fasilitas kerja yang baik dan keilmuan yang up-to-date," tuturnya.
Anggota Komisi IV dari Fraksi Golkar Firman Subagyo juga memberikan apresiasi terhadap keberanian Menteri Amran dalam memangkas regulasi pupuk subsidi.
Firman menyebutkan bahwa pemangkasan regulasi ini penting untuk mendukung petani dalam meningkatkan produksi pangan.
"Keberanian Bapak Menteri untuk memangkas kementerian-kementerian lain terkait pupuk subsidi kami dukung sepenuhnya. Ini bukan hanya soal program sosial, tapi untuk meningkatkan produksi pangan," katanya.
Selain itu, politisi PDIP Agus Ambo Djiwa juga memberikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian atas upaya memenuhi kebutuhan pangan nasional di tahun 2024.
"Kami mengapresiasi pencapaian yang dilakukan kementerian pertanian, terutama pada program-program jangka panjang dalam menjaga ketahanan pangan seperti peningkatan produksi komoditas strategis dan modernisasi pertanian," ujar Agus.
Sementara itu, anggota Komisi IV dari Fraksi PKS, Slamet, menyatakan dukungannya terhadap pembentukan Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian untuk mendukung optimalisasi lahan pertanian.
"Kami mendukung Ditjen Lahan dan Irigasi, agar produksi pertanian bisa terus meningkat," jelasnya.
Presiden Apresiasi Kinerja Kementan
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto juga memberikan apresiasi terhadap kinerja Kementerian Pertanian yang telah berhasil memenuhi produksi pangan dalam negeri, meskipun Indonesia menghadapi krisis multidimensi seperti El Nino dan La Nina.
Dalam Sidang Kabinet Paripurna pada Senin (2/12), Presiden menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan timnya.
"Saya sangat mengapresiasi langkah-langkah yang diambil Kementerian Pertanian. Terimakasih kepada Menteri Pertanian dan seluruh tim yang telah bekerja keras. Tahun ini kami menghadapi situasi yang tidak ringan, tetapi berkat kerja keras kita, Indonesia mampu menghadapinya," kata Presiden.
Prabowo juga mengungkapkan kebahagiaannya mendengar paparan dari Menteri Pertanian dan Menko Pangan Zulkifli Hasan yang menunjukkan bahwa produksi pangan nasional terus meningkat.
"Produksi pangan kita naik, dan cadangan pangan kita terbesar dalam beberapa tahun ini," ungkapnya.
Dengan berbagai apresiasi yang diterima dari berbagai pihak, Mentan Amran Sulaiman terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan nasional serta mendukung keberhasilan program swasembada pangan yang menjadi prioritas utama Pemerintah Indonesia. (Z-10)