BUDAYAWAN Argo Twikromo menyambut baik Reog Ponorogo yang resmi masuk dalam daftar Warisan Budaya Takbenda/WBTb UNESCO. Menurut Argo, penetapan WBTB Reog memberikan ruang pemahaman atas perjumpaan beberapa komponen dan kuasa yang berbeda dalam kehidupan manusia.
“Beberapa komponen kehidupan dan kuasa diberi ruang perjumpaan secara padu serasi dalam kesenian Reog tersebut, seperti perpaduan antara nuansa mitis, keberanian, alunan musik, gerakan tari, dan penggalan praktik kehidupan dalam kesenian nan indah,” katanya kepada Media Indonesia, Rabu (4/12).
Hal itu memberikan makna bahwa keharmonisan kehidupan di Indonesia dapat tergambarkan melalui perpaduan nan serasi dan indah dalam kesenian Reog ini. “Dengan demikian, Reog merupakan salah satu wahana untuk mengelola karakter harmonis kehidupan dari leluhur bangsa ini,” kata Argo.
Ia juga mengingatkan bahwa kesenian tersebut telah tercatat dalam prasasti peninggalan Kerajaan Kanjuruhan (760 M) dan prasasti Kerajaan Kediri (1045 M).
Seperti diberitakan, Reog Ponorogo resmi masuk dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda/WBTb UNESCO dalam kategori “In Need of Urgent Safeguarding”. Penetapan itu berlangsung pada Sidang Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage Sesi ke-19 di Asunción, Paraguay, Selasa (3/12). (H-3)