Israel dan Libanon Temui Titik Kesepakatan Akhiri Perang

1 week ago 9
Israel dan Libanon Temui Titik Kesepakatan Akhiri Perang Bangunan yang hancur akibat serangan Israel di Beirut, Libanon.(Al Jazeera)

SEORANG pejabat senior Israel mengatakan kabinet Israel akan bertemu pada Selasa (26/11) untuk menyetujui perjanjian gencatan senjata dengan Hizbullah.

Sementara seorang pejabat Libanon mengatakan pihaknya telah dihubungi oleh Washington bahwa perjanjian tersebut dapat diumumkan dalam beberapa jam ke depan.

Dilansir laman berita AS Axios, mengutip seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa Israel dan Libanon telah menyetujui ketentuan-ketentuan kesepakatan gencatan senjata tersebut.

Padahal sebelumnya, para pejabat Israel mengatakan bahwa kesepakatan untuk mengakhiri perang semakin dekat meskipun masih ada beberapa perbaikan. Dua pejabat senior Libanon menyuarakan optimisme gencatan senjata meskipun serangan Israel kembali menghantam Libanon.

Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, mengatakan Israel akan mempertahankan kemampuan menyerang Libanon Selatan berdasarkan perjanjian apa pun.

Hingga kini, Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak mengomentari laporan Axios.

Sementara AS telah mendorong tercapainya kesepakatan untuk mengakhiri perang Israel di Libanon yang sudah berlangsung selama setahun.

Perang keduanya terjadi bersamaan dengan serangan Israel di Gaza, tetapi meningkat secara drastis dalam dua bulan terakhir, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan perang Timur Tengah yang lebih luas.

Poin penting 

Di Beirut, Wakil Ketua Parlemen Libanon Elias Bou Saab mengatakan tidak ada hambatan serius untuk memulai implementasi gencatan senjata yang diusulkan AS dengan Israel.

Bou Saab mengatakan usulan tersebut akan memerlukan penarikan militer Israel dari Libanon Selatan dan penempatan pasukan reguler Libanon di wilayah perbatasan, yang merupakan basis Hizbullah, dalam waktu 60 hari.

Dia mengatakan hambatan mengenai pihak yang akan memantau kepatuhan terhadap gencatan senjata telah diselesaikan dalam 24 jam terakhir. Begitu juga dengan kesepakatan untuk membentuk komite lima negara, termasuk Prancis dan diketuai oleh Amerika Serikat.

Seorang diplomat Barat mengatakan hambatan lain ialah penarikan mundur Israel, pengerahan tentara Libanon, dan kembalinya pengungsi Libanon ke rumah mereka di wilayah selatan.

Bersamaan dengan seringnya upaya diplomatik, permusuhan juga meningkat. Selama akhir pekan, Israel melancarkan serangan udara yang dahsyat, salah satunya menewaskan sedikitnya 29 orang di pusat kota Beirut, sementara Hizbullah meluncurkan salah satu serangan roket terbesarnya, yang menembakkan 250 roket.

Di Beirut, serangan udara Israel meratakan lebih banyak wilayah pinggiran selatan dan menyebabkan awan puing-puing beterbangan di ibu kota Libanon.

Upaya mencapai gencatan senjata tampaknya mengalami kemajuan pada pekan lalu ketika mediator AS Amos Hochstein menyatakan kemajuan signifikan setelah pembicaraan di Beirut sebelum mengadakan pertemuan di Israel dan kemudian kembali ke Washington.

"Kami bergerak ke arah kesepakatan, tetapi masih ada beberapa masalah yang harus diatasi," kata juru bicara pemerintah Israel David Mencer, tanpa menjelaskan lebih lanjut. (Z-2)

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |