Liputan6.com, Jakarta - Tahun 2025 menjadi periode penuh dinamika dalam perjalanan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Berbagai peristiwa penting mewarnai tahun politik dan ekonomi nasional, seiring munculnya sejumlah gebrakan dari para pembantu presiden di kabinet.
Salah satu sosok yang paling mencuri perhatian publik adalah Menteri Pertanian Amran Sulaiman, yang konsisten meluncurkan kebijakan dan langkah strategis di sektor pangan pada masa awal kepemimpinan Prabowo.
Diketahui Mentan Amran terpilih menjadi Menteri Pertanian pada Kabinet Kerja periode 2014-2019 masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Kemudian, ia kembali dipercaya sebagai Mentan diperiode 2024-2029 pada masa Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Adapun dalam indikator Politik Indonesia yang dipimpin oleh Burhanuddin Muhtadi mempublikasikan hasil survei atas tingkat kepuasan publik terhadap sejumlah pejabat tinggi negara setelah satu tahun pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka.
Dalam evaluasi tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mencatat tingkat kepuasan publik tertinggi, yakni sebesar 84,9 persen, meski tidak termasuk dalam daftar sepuluh menteri paling populer.
Berikut gebrakan Amran selama menjabat sebagai Mentan di era Pemerintahan Presiden Prabowo, dirangkum Liputan6.com, Selasa (30/12/2025).
1. Temukan Minyakita Tak Sesuai
Pada Maret 2025, Mentan Amran menemukan adanya ketidaksesuaian dalam pengemasan minyak goreng merek Minyakita. Dia mendapati ada volume Minyakita tak sampai 1 liter.
Hal tersebut ditemukan Andi Amran Sulaiman di Pasar Jaya Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Padahal pada kemasan Minyakita tertera volumenya sebanyak 1 liter. Setelah dihitung, hanya terdapat 750-800 mililiter.
"Isinya tidak cukup satu liter, hanya 750-800 mililiter, ini tidak cukup satu liter," ungkap Mentan Amran sambil menunjukkan gelas ukur berisi Minyakita, di Pasar Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (8/3/2025).
Tak cuma itu, dia juga menemukan kalau Minyakita kemasan 1 liter dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Temuannya, Minyakita dijual Rp 18.000 padahal HET-nya Rp 15.700.
Atas temuan itu, Amran meminta Satuan Tugas (Satgas) Pangan untuk mengambil tindakan tegas. Caranya dengan menelusuri produsen Minyakita tak sesuai volume itu serta menjatuhkan sanksi. Dia membuka kemungkinan adanya proses pidana jika produsen terbukti bersalah.
"Kami minta diperiksa, dan kalau betul (melanggar) ditutup (pabriknya). Tidak boleh kompromi, pidanakan, minta dipidanakan. Kalau betul (berbuat) salah ya, kalau dicek Pak Burhanuddin (Anggota Satgas Pangan), langsung turun cek pabriknya, sampai ke pabrik," pintanya.
2. Pecat 2 Pegawai 'Tipu' Mitra Tender Pengadaan di Kementan
Pada Juni 2025, Mentan Amran mengungkapkan pemecatan dua orang pegawai yang kedapatan menipu dalam proses tender di Kementerian Pertanian. Keduanya diduga menipu senilai total Rp 29 miliar.
Dia menjelaskan, salah satu oknum pegawai diduga meminta jatah sebesar Rp 27 miliar kepada mitra Kementan untuk proses tender. Satu oknum lainnya, menyalahgunakan wewenang meminta sekitar Rp 2 miliar.
"Ada dari internal yang bertindak tercela. Aku sudah pecat. Menipu, meminta uang Rp 27 miliar. Kemudian ada direktur yang menyalahgunakan kewenangan, nilainya Rp 2 miliar. Kami copot dan kami proses hukum,” kata Mentan Amran dalam konferensi pers di Kantor Pusat Kementan, Jakarta Selatan, Selasa (3/6/2025).
Dia menjelaskan, satu oknum telah menerima sekitar Rp 10 miliar dari permintaan sebesar Rp 27 miliar tadi. Oknum tersebut bahkan melakukan pemalsuan tanda tangan sebagai bagian dari modus penipuannya.
"(Modus penipuan) itu adalah menanggap bahwa bisa menang tender di Kementerian Pertanian kalau dia bayar di depan, dan yang bersangkutan sudah bayar 10 miliar. (Proyeknya) pengadaan yang besar-besar lah di Kementerian Pertanian," tegas dia.
"Ini kami sampaikan, jadi, bukan kami tegas (hanya kepada) yang bermitra dengan (kementerian) pertanian, di dalam pun kami bersihkan," tegas Mentan Amran.
3. Bongkar Modus Anak Buah Palak Petani
Seorang staf muda di Kementerian Pertanian (Kementan) kedapatan melakukan pemalakan terhadap petani yang menjadi penerima manfaat bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan).
Keterlibatan Staf Kementan itu terungkap setelah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menindaklanjuti aduan masyarakat melalui kanal “Lapor Pak Amran”.
"Ada pegawai kementerian. Ya? Diberhentikan dulu. Terbukti, ya apa boleh buat. Dan kami, Satgas langsung tindak lanjuti, kalau perlu bawa periksa hari ini," kata Andi Amran saat konferensi pers, Jumat (28/11/2025).
Begitu laporan masuk, staf itu langsung dicopot. Kementan juga menyerahkan temuan awal ke Satgas internal untuk pendalaman."Saya sudah bilang jangan macam-macam. Aku dapat pasti saya pecat. Enggak boleh. Ini uang negara, ini uang rakyat. Tapi sedihnya, ada orang luar Pak Jenderal, nanti ada orang luar dikejar," ujar dia.
4. Endus Kejanggalan Data Beras
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengendus dugaan praktik mafia beras di Pasar Induk Cipinang (PIBC). Hal ini terlihat dari pergerakan data yang dimiliki Food Station Tjipinang.
Dia membuka data, ada ketidakwajaran keluarnya 11.410 ton beras dalam satu hari, yakni 28 Mei 2025. Menurutnya, pemilik data berkilah kalau data tersebut merupakan kesalahan penulisan.
"Masuk akal gak? Ini 11.000 keluar satu hari. Satgas pangan sudah turun, alasannya katanya salah hitung, koreksi, macam-macam alasannya,” kata Mentan Amran saat konferensi pers di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, Selasa (3/6/2025).
Untuk itu, Mentan Amran mendorong Satuan Tugas Pangan dari Mabes Polri untuk menyelidiki langsung dan mengecek kebenaran dari data tersebut. Dia enggan ada pihak yang ingin mengambil keuntungan pribadi.
"Artinya apa? Ada middleman yang mempermainkan. Inilah terkadang kita sebut mafia. Jangan mempermainkan, kita setengah mati ini berproduksi. Kita setengah mati bantu petani,” ucapnya.
5. Tak Kasih Ampun Oknum Nakal Jual Pangan di Atas HET Jelang Nataru
Menteri Pertanian Republik Indonesia, Amran Sulaiman, memastikan seluruh komoditas pangan strategis berada dalam kondisi aman dan terkendali, sekaligus menegaskan tidak ada lagi toleransi bagi pelaku usaha yang menjual pangan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Dalam pertemuan di Badan Pangan Nasional, Mentan Amran menyampaikan bahwa kesepakatan utama pemerintah dan pelaku usaha adalah menjaga keseimbangan ekosistem pangan nasional.
Ia menekankan bahwa pendekatan persuasif telah dilakukan dalam waktu yang cukup panjang. Namun ke depan, pemerintah tidak lagi sekadar memberi imbauan.
Satgas pangan akan langsung turun ke lapangan dan menindak tegas setiap pelanggaran HET. Kebijakan ini menjadi sinyal kuat bahwa stabilitas harga pangan merupakan prioritas utama pemerintah, terlebih di momen rawan lonjakan permintaan seperti Nataru dan Ramadhan.
6. Bakal Sikat Pedagang Minyakita Nakal
Mentan Amran menegaskan akan menindak para pedagang minyak goreng Minyakita nakal. Menyusul temuan praktik bundling maupun penjualan melebihi harga eceran tertinggi (HET).
Amran meminta pengusaha, termasuk pedagang untuk tidak mempermainkan harga Minyakita di pasaran. Dia juga akan menindak tegas temuan tersebut.
"Udah deh, sampaikan ke seluruh pengusaha. Jangan mempermainkan harga. Kita tindak. Dah, gitu aja," tegas Amran di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Senin (29/12/2025).
Dia mengisahkan, sempat menemukan pihak yang menjual Minyakita di atas HET. Adapun, HET Minyakita dipatok Rp 15.700 per liter. Meskipun, dalam catatan Badan Pangan Nasional (Bapanas) harga rata-rata minyak goreng ini berada di atas Rp 17.000 per liter.
"Ada dua titik kami temukan. Kami langsung serahkan ke Dirkrimsus, [Polda] Jawa Timur. Sampaikan ke Pak Kapolda. Itu ditindak. Janganlah mengambil kesempatan di saat saudara-saudara kita ini Natal dan Tahun Baru, jangan," tuturnya.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5458317/original/063762500_1767077067-Amran_dan_Junaedi.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3337099/original/045821000_1609328706-20201230-Rupiah-Ditutup-Menguat-8.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5458126/original/028833300_1767071169-WhatsApp_Image_2025-12-30_at_10.19.04.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2849793/original/011745700_1562754395-20190710-Rupiah-Stagnan-Terhadap-Dolar-AS6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5437713/original/057304100_1765260963-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1285347/original/078568300_1468231056-20160711-hari-populasi-dunia-FF-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5458176/original/014030600_1767073170-Burhanudin_Abdullah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5372841/original/076901200_1759800689-perak.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3975040/original/077790600_1648205648-20220325-Harga-emas-pegadaian-naik-ANGGA-5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4721215/original/050847100_1705711212-fotor-ai-2024012073921.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3545720/original/056823400_1629425275-059440700_1560940276-20190619-Rupiah-Menguat-di-Level-Rp14.264-per-Dolar-AS1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456780/original/004304900_1766971068-Menteri_ESDM_Bahlil_Lahadalia-29_Desember_2025a.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457966/original/027795100_1767067591-WKP_Baturaden__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5308549/original/077636700_1754547877-Gemini_Generated_Image_3o91z63o91z63o91.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2531065/original/015333800_1544698451-20181212-Jelang-Natal-dan-Tahun-Baru_-Stok-Beras-Aman-Angga1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457380/original/032546500_1766999051-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457831/original/061087900_1767059706-04b2abd5-8e52-4017-9f04-51667654d0cd.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4805343/original/080058200_1713432003-20240418-Kenaikan_Harga_Emas-HER_5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4881568/original/087545300_1719967244-fotor-ai-2024070373816.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4658385/original/082893300_1700632786-towfiqu-barbhuiya-jpqyfK7GB4w-unsplash.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5311627/original/093019500_1754889679-Gx3i8nUXYAAD3b8.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4693825/original/025517000_1703131329-el_nino.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4721216/original/051913900_1705711229-fotor-ai-2024012073928.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4592086/original/067091100_1695951584-WhatsApp_Image_2023-09-29_at_8.27.22_AM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344096/original/084598800_1757479183-Screenshot_2025-09-10_113742.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3172732/original/048313800_1594117392-20200707-Harga-Emas-Pegadaian-Naik-Rp-4.000-7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5346232/original/026606500_1757582126-Depositphotos_196277020_L.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5349931/original/025810500_1757942394-AP25248772964198.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5408446/original/054909700_1762780494-71c2aa72-026f-4891-89a0-df5854c76daa.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345137/original/039546900_1757507069-men3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5369177/original/054391600_1759456407-elon.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3584538/original/038922100_1632728900-Screenshot_20210927-135735_Zoom.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4172256/original/013600300_1664250498-FOTO.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4856586/original/057210700_1717754530-WhatsApp_Image_2024-06-07_at_16.53.03.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382035/original/080562400_1760525876-Menteri_Keuangan__Menkeu__Purbaya_Yudhi_Sadewa-2.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3149802/original/071712000_1591853665-20200611-Harga-Emas-Antam-Naik-ANGGA-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5204944/original/045984900_1746029198-IMG-20250430-WA0046.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5362732/original/004875900_1758872957-IMG-20250926-WA0007.jpg)