4 Warisan Budaya Indonesia yang Masih dalam Proses untuk Pengakuan UNESCO

15 hours ago 2
4 Warisan Budaya Indonesia yang Masih dalam Proses untuk Pengakuan UNESCO Tempe diajukan jadi warisan budaya tak benda UNESCO,(Ilustrasi)

Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan budaya yang sangat beragam.

Dengan lebih dari 17.000 pulau dan lebih dari 300 kelompok etnis, Indonesia memiliki tradisi dan warisan budaya yang sangat kaya.

Kekayaan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari seni, musik, tarian, hingga pakaian tradisional yang mencerminkan keberagaman budaya masyarakatnya.

Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, pada 2023, Indonesia telah mengusulkan lebih dari 10 warisan budaya untuk diakui oleh UNESCO.

Salah satu budaya Indonesia yang baru saja diakui oleh UNESCO adalah Reog Ponorogo, yang disahkan sebagai warisan budaya dunia pada Sidang ke-19 Komite untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO di Paraguay.

Dengan pengakuan ini, Reog Ponorogo resmi menjadi bagian dari warisan budaya dunia yang harus dilestarikan.

Namun, selain Reog Ponorogo, masih ada beberapa warisan budaya Indonesia lainnya yang saat ini sedang dalam proses untuk mendapatkan pengakuan dari UNESCO.

Berikut adalah daftar warisan budaya Indonesia yang sedang dalam tahap pengajuan untuk diakui oleh UNESCO:

1. Kebaya

Kebaya merupakan pakaian tradisional khas Indonesia yang mencerminkan keanggunan dan karakter perempuan Nusantara. Kata "kebaya" diyakini berasal dari "abaya," yang berarti jubah atau pakaian.

Model kebaya memiliki potongan sederhana yang mencerminkan kelembutan, keteguhan, dan kesederhanaan.

Kebaya telah diajukan ke UNESCO untuk masuk dalam kategori Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity. Negara-negara serumpun seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Brunei sebelumnya telah mendeklarasikan kebaya sebagai budaya bersama.

Indonesia turut bergabung dalam upaya ini melalui mekanisme nominasi multinasional, yang memungkinkan pengajuan elemen budaya yang dimiliki bersama oleh beberapa negara.

Sidang UNESCO untuk membahas pengakuan kebaya dijadwalkan berlangsung pada 4 Desember 2024.

2. Kolintang

Kolintang adalah alat musik tradisional yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara. Instrumen ini terdiri dari bilah-bilah kayu yang disusun dari ukuran terpanjang hingga terpendek, dan dimainkan dengan cara dipukul menggunakan stik khusus.

Legenda lokal mengisahkan bahwa kolintang tercipta dari usaha seorang pemuda bernama Makasiga yang ingin meminang gadis bernama Lintang.

Makasiga diminta untuk menciptakan alat musik yang suaranya lebih indah dari seruling emas, dan dari sini lahirlah kolintang.

Kolintang kini diajukan ke UNESCO dalam kategori Perpanjangan Daftar Perwakilan Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan, dengan sidang pembahasannya dijadwalkan pada 5 Desember 2024.

3. Budaya Tempe

Tempe adalah makanan tradisional khas Indonesia yang terbuat dari kedelai. Keberadaan tempe bahkan tercatat dalam Serat Centhini, karya sastra terbesar dalam kesusastraan Jawa Baru.

Tempe dikenal bukan hanya sebagai makanan bergizi, tetapi juga bagian penting dalam tradisi masyarakat Jawa dan Indonesia pada umumnya.

Pada tahun 2021, tempe telah didaftarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebagai warisan budaya takbenda UNESCO, dan saat ini tempe terus menjadi simbol kekayaan kuliner Indonesia yang ingin diakui dunia.

4. Tenun

Tenun merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sangat kaya.

Praktik menenun di Indonesia telah ada sejak ribuan tahun lalu, dan setiap jenis kain tenun memiliki makna simbolis terkait status sosial, spiritualitas, dan penghormatan dalam ritual adat. Salah satu bukti sejarahnya adalah ditemukannya alat pemintal di Yogyakarta yang berusia lebih dari 3.000 tahun.

Teknik menenun dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sumatra, diajukan ke UNESCO pada akhir Maret 2024 untuk diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda.

Teknik ini tidak hanya mempertahankan nilai-nilai tradisional tetapi juga terus beradaptasi dengan tren modern untuk menjaga keberlanjutannya.

Indonesia terus berusaha untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budayanya ke dunia internasional melalui pengajuan pengakuan UNESCO.

Dengan adanya pengakuan dari UNESCO, warisan budaya Indonesia akan semakin dikenal, dihargai, dan dilestarikan oleh generasi mendatang. (Z-10)

Sumber:

  • ANTARA
  • Medcom.id
  • Kemenparekraf.go.id
  • Media Indonesia.
Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |