Paus Fransiskus Meninggal, Pernah Naik Maung Pindad saat Berkunjung ke Indonesia

3 weeks ago 21

Liputan6.com, Jakarta - Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin Paskah, 21 April 2025. Ia menghembuskan napas terakhirnya di usia 88 tahun di Casa Santa Marta, Vatikan.

"Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita, Paus Fransiskus," kata Kardinal Farrell dalam sebuah terjemahan, dikutip dari dari BBC, Senin (21/4/2025).

"Pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih yang universal, khususnya demi mereka yang termiskin dan terpinggirkan," kata kardinal tersebut.

Paus Fransiskus, yang terpilih sebagai paus ke-266 gereja tersebut setelah Benediktus XVI pensiun pada tahun 2013. Lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di lingkungan kelas menengah di Buenos Aires pada tanggal 17 Desember 1936.

Naik Maung Pindad

Seperti diketahui, Paus Fransiskus sempat melakukan kunjungan keagamaan sekaligus kenegaraan atau biasa disebut apostolik ke Indonesia pada 3--6 September 2024.

dalam misa akbar yang yang dihadiri lebih dari 90 ribu umat Katolik pada Kamis, 5 September 2024, di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Paus Fransiskus memberikan berkat ke umat dengan menggunakan Maung MV3 Pope Mobile, kendaraan taktis buatan PT Pindad.

Kendaraan ini merupakan hasil inovasi dari Presiden Prabowo Subianto yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Maung MV3 Pope Mobile telah dimodifikasi khusus untuk memenuhi kebutuhan mobilitas Paus Fransiskus.

Dalam pernyataan resminya, Direktur Utama PT Pindad mengungkapkan bahwa perusahaan merasa terhormat karena kendaraan Maung MV3 telah dipilih untuk mendukung kegiatan Misa Akbar di GBK.

"Kami berterima kasih kepada Vatikan dan panitia kunjungan keagamaan Paus Fransiskus di Indonesia yang telah mempercayakan Maung MV3 produksi PT Pindad untuk disesuaikan menjadi Pope Mobile. Ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami untuk terlibat dalam mendukung kendaraan operasional pemimpin umat Katolik di seluruh dunia serta tokoh lintas agama yang aktif menyerukan perdamaian," ujar Abraham.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |